√ Analisa Usaha Budidaya Lele Sistem Bioflok Memakai Kolam Terpal
Analisa Usaha Budidaya Lele Sistem Bioflok – Sistem bioflok merupakan perluasan cara budidaya ikan lele. Hadirnya sistem ini, membentuk media kolam buat pembudidayaannya semakin bermacam-macam. Kenyataannya, sistem bioflok ini bukanlah barang baru dalam budidaya lele. Semenjak 2014, sistem bioflok ini telah mulai diperkenalkan.
Seiring dengan pasang surutnya, sistem ini terus berkembang serta kini diakui dapat menaikkan produksi lele nasional. Kontribusi sistem bioflok pada peningkatan produksi lele nasional mencapai 131 persen di tahun 2017.
Lengkap! Analisa Usaha Budidaya Lele Sistem Bioflok
Budidaya lele bioflok ini memang relatif efektif serta cara ini pun ternyata telah banyak dikembangkan pada luar negeri pada budidaya udang. Dengan langkah-langkah teknis yang benar serta disiplin, sistem ini dapat memproduksi jumlah panen yang besar. Inti dari sistem bioflok ini merupakan menaikkan kualitas air budidaya atau air kolam.
Cara bioflok yang kini terus dikembangkan serta didukung oleh Kementerian Kelautan serta Perikanan Indonesia menitikberatkan pada menghilangkan limbah beracun pada kolam. Sebagai akibatnya, output panen ikan lele lebih berkualitas. Selain itu, dengan lingkungan air kolam yang lebih bersih, daya sebar pula so lebih tinggi.
Tertarik menggelutinya? Berikut adalah kita bakal mengulas analisa usaha budidaya lele sistem bioflok, lengkap. So, pastikan Sobat menyimaknya sampai selesai.
Biaya Produksi serta Operasional Budidaya Lele Bioflok
Analisa usaha budidaya lele sistem bioflok dapat dimulai dari biaya produksi serta operasionalnya. Bioflok sendiri cenderung lebih menentukan jenis kolam terpal berbentuk bundar.
Kolam ini tergolong relatif banyak jenisnya. Harganya pun bervariasi tergantung middellijn kolam. Buat modal pembuatan kolam bioflok, Sobat wajib mempersiapkan sebagian alat-alat. Tentang hal modal yang dibutuhkan merupakan seperti berikut:
Wetsartikel Lain: Trik Budidaya Ikan Lele Bioflok
- Pembuatan kolam terpal bioflok : Rp2.000.000
- Perkiraan harga benih ikan lele (10.000 buntut) : Rp2.000.000
- Pembuatan bioflok : Rp200.000
- Pakan buat 10.000 buntut ikan lele (Rp9.500 x 800 kg) : Rp7.600.000
- Obat serta probiotik : Rp300.000
Maka, total yang didapat buat biaya pada atas merupakan Rp.12.100.000, buat benih sekitar 10.000 buntut.
Perkiraan Harga Jual Ikan Lele serta Keuntungannya
Perlu Sobat ketahui, dari 10.000 benih yang ditebar, Sobat tidak bakal dapat memanen semuanya. Katakanlah terdapat 20% ikan lele yang tidak dapat dipasarkan dampak meninggal atau tidak laik jual. Maka, Sobat bakal mendapatkan output panen ikan lele sebanyak 8000 buntut.
1 kg ikan lele dapat mencapai 6 – 8 buntut. Katakanlah Sobat beruntung serta mendapatkan lele yang besar, yaitu 6 buntut vanaf 1 kg-nya. Maka, perhitungannya 8.000 : 6 = Sekitar 1,3 ton. Sedangkan, harga jual ikan lele berkisar antara Rp20.000 – Rp 25.000 vanaf kilogram. Katakanlah Sobat menjualnya pada kisaran harga Rp20.000, Maka perhitungan labanya merupakan seperti berikut:
- Output panen 1,3 ton x harga jual Rp Rp20.000 = Rp26.000.000
- Total keuntungan bersih merupakan 26.000.000 – 12.100.000 = Rp13.900.000
So, keuntungan yang bakal dihasilkan dari benih 10.000 buntut yaitu sekitar 13 jutaan. Sedangkan, buat masa panen ikan lele merupakan 2,5 – 3,5 bulan terhitung semenjak penebaran benih.
Ternyata Dapat Dimulai dengan Modal Mini
Dari analisa usaha budidaya lele sistem bioflok buat 10.000 buntut benih lele pada atas, tentu banyak pula yang bertanya, apakah wajib menebar 10.000 buntut benih? Jawabannya tidak.
Sistem bioflok ini ternyata pula dapat dijalankan dengan modal mini, pada tempat terbatas, serta dengan jumlah benih yang lebih sedikit. Pemula disarankan mencoba dulu dengan satu kolam bioflok berisi 1000-2000 benih ikan.
Perhitungan buat 2000 benih ikan lele lebih kurang sama dengan 10.000 buntut benih. Yang membedakan merupakan pada output akhirnya nanti. Tentu saja keuntungan tidak bakal sebanyak apabila menebar 10,000 buntut benih. Tetapi, ini telah relatif buat belajar cara bioflok ini.
Buat memulai dengan modal mini, sediakan saja satu kolam terpal dengan middellijn 3 m. Isi dengan air dengan ketinggian 80-100 centimeter.
Pada hari kedua sesudah pengisian air, tambahkan probiotik sebanyak 5ml/m kubik. Pada hari ketiga, barulah molasses dimasukkan sebanyak 250ml/m kubik serta pada malam harinya tambahkan dolomite sekitar 150-200 gr/m.
Dari 2000 benih yang ditebar, asumsi output panen merupakan 80 %. Perhitungan keuntungan tentu tetap wajib memasukkan seluruh bahan budidaya lele serta pula ongkos produksi. Tambahkan pula harga pasaran lele dalam perhitungan ini.
Benih Ikan Lele Bioflok
Menentukan benih ikan lele yang tepat merupakan contoh yang penting buat dilakukan. Dengan benih yang baik, maka kemungkinan besar Sobat bakal mendapatkan panen yang berlimpah.
Maka dari itu, pastikan benih ikan lele yang dipilih sehat, tidak mempunyai bercak, serta tidak cacat. Pilihlah jenis benih yang lincah serta gesit. Sedangkan buat jenis ikan lele buat bioflok sendiri tidak terpaku buat satu jenis saja.
Tetapi, pada umumnya pada Indonesia banyak yang memakai bibit ikan lele sangkuriang. Bibit ikan lele ini sudah teruji ketahanannya terhadap penyakit. Lele ini mempunyai daya hidup yang tinggi hingga masa panen. Dengan begitu, kemungkinan mendapatkan output panen berlimpah pun semakin besar.
Bakal lebih baik apabila menentukan benih lele dari indukan unggul atau super. Indukan unggul bakal memproduksi benih atau anak-anak lele yang unggul juga. Jeli serta teliti dalam menentukan benih sangat memilih kesuksesan budidaya ikan lele sistem bioflok ini.
Idealnya, dalam satu kolam bioflok, padat tebaran benih merupakan 400 buntut/m kubik. Tetapi, terdapat pula yang mengisinya dengan 1000-2000 buntut vanaf m kubiknya. Perlu diingat, semakin padat tebaran maka pertumbuhan lele pula tidak semaksimal apabila tebaran ideal.
Berat ikan lele yang baik wajib mencapai berat minimal konsumsi. Pada tebaran yang padat, bakal relatif lama mencapai berat minimal konsumsi tadi. Laju pertumbuhan yang lambat tentu saja mempengaruhi waktu panen serta ujungnya berimbas pada keuntungan pula.
Tips Supaya Panen Budidaya Lele Bioflok Melimpah
Supaya mendapatkan keuntungan yang besar, pastikan Sobat mengetahui tips berikut adalah:
Baca Pula: Keuntungan Budidaya Lele
- Beri pakan ikan lele 3 kalium sehari (pagi, siang, serta malam)
- Jangan memberi pakan berlebihan
- Selalu perhatikan kualitas air supaya tidak terlalu banyak sisa kuliner yang mengendap
- Segera tangani apabila terdapat banyak ikan lele yang terkena penyakit
- Pastikan pakan yang dipergunakan mempunyai kandungan vitamin serta mineral yang baik
Selain itu, supaya panen lele dapat maksimal, perhatikan benar perbandingan unsur karbon serta nitrogennya. Cara bioflok bekerja dengan memanfaatkan mikroorganisme yaitu fitoplankton serta kuman heterotrof. Mikroorganisme ini dapat tumbuh dari sisa pakan serta kotoran lele. Karbon, perlu ditambahkan.
Karbon dapat berasal dari tetes tebu atau molases yang mana tergolong dalam gula sederhana. Gula sederhana ini lebih cepat dipergunakan oleh kuman. So, bioflok lebih cepat terbentuk serta dapat memaksimalkan kondisi air yang kotor akibat tumpukan feses.
Lingkungan air yang aman serta bersih berkat bioflok yang benar inilah yang dapat menaikkan kualitas panen. Buat itu, keseimbangan karbon serta nitrogen perlu dijaga dengan benar. apabila tidak cocok dengan jumlah feses ikan, maka tentu saja bioflok tidak dapat berperan maksimal.
Nah, itulah analisa usaha budidaya lele sistem bioflok. Tertarik buat memulainya? apabila 10.000 buntut dirasa terlalu banyak, Sobat dapat menguranginya. Akibat sistem bioflok merupakan cara budidaya yang dapat disesuaikan dengan modal yang dimiliki. Artinya, Sobat dapat memulainya dengan modal yang pas-pasan.
Analisa Usaha Budidaya Lele Sistem Bioflok
Posting Komentar untuk "√ Analisa Usaha Budidaya Lele Sistem Bioflok Memakai Kolam Terpal"