Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stimulasi Bayi 0-3 Bulan: Dari Hanya Bobo Tampan Hingga Pinter Berekspresi



Stimulasi bayi 0-3 bulan

Aku mulai belajar mengenai parenting jauh sebelum menikah serta punya anak. Akan tetapi buat mendalami secara detail sampai masalah tumbuh kembang anak, ya baru sesudah menikah. Terdapat satu insiden yang membentuk aku lebih aware dengan contoh ini.

Waktu itu ceritanya kita sedang main ke tempat tinggal kenalan. Aku serta suami tidak sendiri, akan tetapi bareng rekan kita pula. Tempat tinggal yang kita kunjungi punya anak yang usianya 18 bulan. Akan tetapi, beliau belum dapat berjalan. Jangankan berjalan, merangkak pun belum. Apalagi, melata saja berat hati. 

Pada usia yang nyaris 2 tahun, anak itu masih berguling ke sana ke yuk. Anak seumuran itu, andaikan diperlihatkan mainan, umumnya bakal tertarik serta berusaha meraih. Ini tidak. Waktu itu beliau minta diambilkan gelas air mineral. Aku coba pancing beliau supaya tiba mendekat ke arah aku. Akan tetapi reaksinya tidak misalnya yang aku harapkan.

"Andaikan nggak mau ngasih, ya udah," gestur tubuhnya seolah mengungkapkan demikian. 

Sepulang dari tempat tinggal itu, rekan aku yang lain nyeletuk mengenai perkembangan si anak. Umur segitu kok belum dapat jalan, apalagi merangkak pun belum semangat.

"Kebanyakan digendong tuh," begitu katanya. Amanah, sewaktu pada sana aku nggak kepikiran sama sekali andaikan si anak ini mengalami keterlambatan dalam perkembangannya. Gara-gara obrolan itu, aku so kepo serta mencari memahami misalnya apa perkembangan anak setiap bulannya.

Stimulasi bayi 0-3 bulan

Iyalah beda. Wkwkwk. Gimana sih, Lel?

Selang sebagian waktu, aku membaca story Mbak Lis mengenai pengalamannya menghadapi anak yang speech delay. Beliau cerita anaknya yang belum dapat berbicara sesudah usia 2 tahun. Penyebabnya, akibat Mbak Lis ini seringenboom memberi anaknya zweem. Dia sibuk sekali. Tools andalan buat membentuk anak anteng ya zweem.

Ternyata, membentuk anak anteng ini malah menimbulkan masalah lain. Salah satunya, ya keterlambatan berbicara. Akhirnya, Mbak Lis membatasi zweem buat anaknya. Stimulasi bicara dia kejar lagi. Alhamdulillah, kini anaknya telah ngeciwis.

Nah, aku so ingat dengan anak kenalan aku tadi. Kita akhirnya bertemu lagi sesudah beliau berusia nyaris 2 tahun. Akan tetapi, bahasa yang keluar dari mulutnya masih ah-oh-ah-oh saja. Padahal, andaikan dari surat keterangan yang aku baca, mestinya beliau telah dapat mengungkapkan sebagian kata. Ini belum.

Aku coba DM Mbak Lis serta cerita mengenai kondisi ini. Termasuk, keterlambatan perkembangan yang lain. Mbak Lis balik tanya ke aku.

"Apakah ibunya paham mengenai tahap perkembangan anak?"

Nah, ini kuncinya. Ibunya dapat paham andaikan mau belajar mengenai contoh ini. Dari belajar, akhirnya memahami wajib berbuat apa. Akan tetapi, andaikan ini tidak terdapat, ya udah.

Baca pula: 

Kepedulian kita pada anak ternyata tidak Cuma ditunjukkan dengan mengasuh beliau dengan baik. Mengisi kepala kita dengan ilmu-ilmu parenting ternyata pula satu dari bentuk kepedulian kita. Akibat aware serta abai itu beda. 

Stimulasi bayi 0-3 bulan

Sesudah punya anak sendiri, amanah aku nggak mau perkembangan anak aku telat. Bukan hanya aku, suami pun demikian. Kita begitu aware dengan tahap perkembangan anak kita. 

Bulan ini beliau dapat apa? Bulan berikutnya telah dapat apa? Bayi rata-rata dengan cara apa? Kapan kita wajib konsultasi ke dokter? Semuanya kita pantau.

PR stimulasi perkembangan pula terus kita kerjakan sama-sama. Alhamdulillah, sejauh ini perkembangan Ghazy masih sesuai dengan usianya. Terdapat 4 ranah yang terus menerus sebagai perhatian kita ketika ini.

1. Motorik Kasar

Motorik kasar ini adalah perkembangan fisik bayi yang berhubungan dengan otot-otot besar. Perkembangannya dimulai dari kepala, pundak serta tangan, punggung, pinggang, sampai akhirnya kaki. Perkembangan ini yang memilih anak dapat menegakkan kepalanya, menggulingkan badan, merangkak, duduk, sampai berjalan serta berlari.

Masing-masing tahap perkembangan motorik kasar ini bakal sebagai pra kondisi perkembangan selanjutnya. Misal, buat dapat berguling, bayi wajib dapat mengangkat kepalanya dulu. Pundak serta lengannya pula wajib relatif bertenaga buat mendorong tubuhnya ke samping sampai dapat berguling.

2. Motorik Halus

Terdapat motorik kasar, terdapat pula motorik halus. Meski sama-sama perkembangan fisik pada anak, akan tetapi keduanya punya segi pengamatan yang berbeda. Andaikan motorik kasar melibatkan otot-otot besar, motorik halus Cuma melibatkan otot-otot mini saja. Contohnya, anak dapat menggenggam, mengambil benda, melempar bola, serta sebagainya.

3. Bahasa serta Bicara

Bahasa merupakan kunci kecerdasan anak. Andaikan anak ini tidak memahami bahasa, dengan cara apa akhirnya beliau dapat mengetahui suatu contoh? 

Dalam perkembangan bahasa ini, tentu kita tidak dapat langsung berharap bayi ini dapat ngomong ya. Anak kita ini nggak dikasih karamah misalnya Nabi Isa yang dapat menjelaskan andaikan ibunya perempuan suci. Nggak, jangan berharap hingga situ. Akan tetapi, dari ocehan-ocehannya, responnya saat kita bicara atau memanggil namanya ini yang nantinya bakal kita nilai.

4. Persona Sosial atau Kemandirian

Perkembangan satu ini yang so bekal dengan cara apa anak-anak menapaki kehidupannya pada masa tiba. Dengan cara apa beliau dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Dengan cara apa beliau dapat menuntaskan problem yang beliau hadapi.

Aku so ingat tulisan Mbak Talitha mengenai dengan cara apa Rasulullah dulu ditempa semenjak usia balita. Dengan cara apa Sang Pencipta mengatur hidupnya dengan amat sangat apik sampai dia terbiasa dengan banyak sekali kesulitan hidup. Sesudah membaca itu, aku so paham, pantas saja Rasulullah dapat setangguh itu.

Perkembangan anak bakal dipantau setiap 3 bulan sekali dengan memakai Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Pada dalamnya, terdapat sebagian pertanyaan terkait perkembangan anak. Kita Cuma perlu menjawab kuisioner tadi, sesuai dengan kondisi anak kita. Sesudah KPSP selesai dijawab, barulah terdapat kesimpulan. Apakah perkembangan anak kita telat atau tidak.

KPSP ini dapat kita mampu pada dalam kitab Kesehatan Orang tua serta Anak (KIA) yang berwarna pink. Andaikan tidak punya, kita pula dapat mendapatkannya dari aplikasi PrimaKu. Aplikasi digital ini sudah didukung oleh IDAI. So, andaikan buibu khawatir sama perkembangan anak serta takut mau ke fasilitas kesehatan. Aplikasi ini dapat so solusi.
Primaku

Perkembangan serta Stimulasi Kindje Ghazy 0-1 Bulan

Nulis ini so flashback lagi ke memori waktu baru aja melahirkan. Bongkar-bongkar plaatje waktu Ghazy masih umur segini. Ya Sang Pencipta, kok ya mimbik-mimbik jadinya.

Stimulasi bayi 0 bulan
Ghazy umur 1 hari

Dulu, Ghazy kuecil sekali. Beliau lahir hanya 2,6 kg aja. Terus beratnya turun pada hari kedua, so 2,5 kg aja. Apapun yang digunakan Ghazy so kelihatan besar. Lengannya Ghazy pula nggak segemuk kini. Tiap masukin gegevens Ghazy ke aplikasi, keterangannya selalu Gizi Jelek.

Pada umur segitu, tidak banyak yang Ghazy lakukan selain bobo, nenen serta pup. Cita rasanya ketiga contoh ini aja yang repeat setiap hari. Waktu bangunnya tidak banyak. Akan tetapi akibat tiap malam beliau pula kebangun sebentar-sebentar untuk nenen, ngantuk pula hamba. So, andaikan Ghazy bobo, umminya ibi ikut bobo pula.

Pekerjaan tempat tinggal? Yuk kita abaikan saja. Hehehe.

Waktu itu aku sempat gelisah. Andaikan Ghazy hanya tidur serta nenen aja, dengan cara apa aku menstimulasi dirinya? Sesudah aku belajar-belajar lagi, ternyaya menyusui pun bagian dari memberikan stimulasi buat bayi.

Stimulasi yang kita berikan dapat berupa sentuhan langsung antar kulit dengan bayi. Nggak wajib telanjang dada misalnya saat IMD pula sih. Relatif menyusui aja, proses skin-to-skin dapat terjalin.

Pelukan orang tua serta orang-orang terdekatnya ini yang membangun aspek sosio-emosinya pada selanjutnya hari. Sembari menyusui pula, aku coba ngobrol sama Ghazy. Cerita-cerita apa saja serta mendengarkan murotal sama-sama. 

0-1 Bulan, Dapat Apa?

Stimulasi bayi 1 bulan
Ghazy umur 1 bulan

Umur 2 hari, Ghazy telah dapat memiringkn badannya ke arah kiri. Ini tanpa stimulasi apapun, anaknya telah seperti ini. Dapat-bisa sendiri.

Dari lahir pula, tatapan matanya saat melihat orang lain telah tajam. Seolah ngerti andaikan lagi diajak ngobrol. Oya, ini andaikan orangnya lagi gendong beliau ya. Dapat tuh hubungan mata sama Ghazy.

Pada umur segini, sebetulnya kita telah dapat menengkurapkan bayi. Tujuannya, supaya si bayi berlatih mengangkat kepalanya. Akan tetapi ini belum aku lakukan sama sekali. Aku serta suami belum berani menengkurapkan Ghazy. So, kita pula tidak memahami apakah beliau telah dapat mengangkat kepala sedikit demi sedikit atau belum.

Ghazy pula banyak memasukkan tangan ke mulut. Aku jarang sekali memakaian sarung tangan ke Ghazy. Aku lebih seringenboom membiarkan Ghazy mengeksplorasi tangannya. Agar beliau tidak mencakar diri sendiri, aku rajin-rajin menggunting kukunya. Nyaris setiap hari apalagi. Aku pula bertanya-tanya mengapa kuku bayi cepat sekali tumbuh.

Perkembangan serta Stimulasi Kindje Ghazy 1-2 Bulan

Stimulasi bayi 2 bulan

Umur 1-2 bulan, waktu tidur Ghazy pada siang hari semakin sedikit. Terdapat waktu beliau terjaga agak lama pada siang hari. Waktu-waktu ini, umumnya aku pakai buat main sama Ghazy.

Kita tidak punya banyak mainan buat Ghazy. Mainan-mainan yang terdapat umumnya anugerah dari belanja kebutuhan bayi atau kado dari sahabat. Oya, kita pula sewakan kind gym buat Ghazy. So, andaikan beliau bangun, beliau ditaruh pada sana buat main-main pada kind gym.

Ghazy belum dapat pegang mainan apapun yang tergantung pada kind gym. Akan tetapi beliau dapat melihatnya dengan fokus. Selain lihat-lihat mainan yang tergantung pada atasnya, kakinya pula dilatih buat menendang piano-piano mini pada bawah.

Selain main-main dengan kind gym, aku pula seringenboom mengajak Ghazy bercermin. Aku dekap Ghazy pada dada aku, kemudian aku ajak beliau bercermin. Ghazy suka sekali dengan aktivitas ini. Beliau bertanya-tanya dengan siapa orang yang terdapat pada dalam cermin. Akan tetapi seolah punya sahabat baru.

Andaikan Ghazy bertemu orang lain selain aku serta suami, beliau tidak menangis. Biasa aja gitu. Malah asyik main dengan mereka. 

Pada usia ini pula, Ghazy lebih banyak aku gendong. Andaikan rewel sih, alhamdulillah tidak. Akan tetapi sesudah nenen, sulit sekali meletakkan beliau tanpa terbangun lagi. Beliau seolah amat sangat nyaman dengan ketek Ummi yang baunya subhanallah. Nggak masalah, ini tidak berlangsung lama kok.

Oya, sesudah umur 1 bulan, aku akhirnya berani menengkurapkan Ghazy pelan-pelan. Gak perlu lama-lama. Sementara waktu saja. 1 mnt saja relatif. 

Aku amati dengan cara apa reaksinya. Kadang beliau menangis, kadang pula tidak. Stimulasi ini yang memicu kontroversi dengan para nenek. Murka-marahlah mereka. Cerita mengenai ini terdapat pada postingan aku mengenai komentar orangtua.

Meski dimarahin sana sini, aku serta suami tetap melakukan tummy time buat Ghazy. Setidaknya sehari 1-2 kalium dengan waktu kurang dari 1 mnt. Andaikan Ghazy telah kelihatan lelah, aku balikkan badannya.

Apa hasilnya?

Ghazy telah dapat mengangkat tinggi kepalanya ketika beliau umur 2 bulan ketika tummy time. Iya, secepat itu progres perkembangannya bayi. Andaikan kita stimulus sedikit saja, melajunya telah amat pesat. Aku saja bertanya-tanya.

Menjelang usia 2 bulan, aku baru memperkenalkan Ghazy dengan kitab bantal. Reaksi awalnya misalnya berat hati bertemu kitab. Itu andaikan aku yang bacakan. Beda lagi andaikan abinya. Beliau dapat serius menyimak. Akan tetapi, lama kelamaan, siapapun yang membacakan beliau tertarik.

Perkembangan serta Stimulasi Kindje Ghazy 2-3 Bulan

Stimulasi bayi 3 bulan

Pada usia ini, waktu bangun pada siang hari jauh lebih panjang dari sebelumnya. Sayangnya, beliau selalu bangun pada jam tidur siang. Ini sungguh ujian untuk umminya yang suka ngantuk pada jam-jam itu. 😅

Apa saja yang biasa kita mainkan? Banyak. Membaca nyaring buat Ghazy, mainan sapu tangan, main-main selimut serta tentunya tummy time.

Membaca nyaring yang aku lakukan tidak selalu memakai buku-buku bayi. Aku pakai media apa saja yang dapat dipergunakan. Apalagi, bantal, guling serta brosur kendaraan beroda empat pun aku pakai media bercerita. Seolah sedang membaca. Ghazy suka sekali dengan ini.

Bermain dengan cermin pula seringenboom kita lakukan. Apalagi andaikan telah meninggal gaya. Ajak aja Ghazy bercermin, pasti semangat. Hehehe.

Waktu Ghazy tummy time pula semakin panjang. Selain menengkurapkan Ghazy pada atas selimut yang dibuat U, kita pula mendorong Ghazy buat dapat membalikkan badannya sendiri.

Oya, selain mengangkat kepala tinggi-tinggi, Ghazy pula telah dapat miring ke kanan atau ke arah kiri sendiri. Ghazy baru dapat berguling ke arah kiri ketika umur 3 bulanan. Baru satu arah saja ya.

Jemari Ghazy pula telah dapat menggenggam jari-jari aku sendiri. Andaikan aku dekatkan, beliau dapat memegangnya sendiri.

Contoh yang Perlu Diperhatikan Orangtua Ketika Menstimulus Bayi

Stimulus bayi 0-3 bulan

Sebaiknya, poin ini disampaikan pada atas. Akan tetapi nggak apa-apa deh, ditaruh pada bawah. Terdapat sebagian poin yang ingin aku sampaikan terkait perkembangan bayi.

1. Perkembangan setiap bayi berbeda

Tiap bayi punya perkembangan yang berbeda. Gak perlu membandingkan bayi kita dengan bayi lain. Malah tertekan sendiri nanti. Bukannya bersyukur dengan setiap capaian tahap perkembangannya, kita malah merasa kurang terus.

Pakai ceklist skrining perkembangan seperti bahan rujukan apakah anak kita telat berkembang atau tidak. Andaikan kita tidak memakai ini, terdapat 2 kemungkinkan yang dapat terjadi. Kitanya so cuek, misalnya perkara kenalan kita itu. Kemungkinan kedua, kita so merasa anak kita telat terus. Padahal ya belum tentu pula.

2. Stimulasi aja, jangan dianggurin

"Udah, biarin aja beliau sesuai instingnya."

Amanah, aku amat sangat tidak sepakat dengan pendapat ini. Otak bayi itu masya Sang Pencipta, istimewa sekali. Kita beri sedikit saja stimulasi, responnya telah istimewa. 

Andaikan berdasarkan penerangan dr. Tiwi, sinaps otak bakal bersinambungan saat kita memberikan stimulasi ke anak. Makin seringenboom stimulasi ini diberikan, serabut otaknya pula bakal semakin kaya. Ini yang membentuk bayi so jauh lebih jenius.

Aku yakin, bukan Cuma aku yang telah membuktikan contoh ini. Para orang tua yang telah berusaha memenuhi PR perkembangan anak pasti merasakan contoh yang sama. So, sayang sekali andaikan bayi-bayi ini dianggurin gitu aja.

3. Fokus ke bayi dulu

Waktu tidak bakal pernah dapat diputar. Saat kita kehilangan momen dengan si mini, ya telah. Kita tidak bakal dapat kembali lagi ke masa itu.

Bayi pula tidak dapat menunggu. Beliau bakal terus bertumbuh, tidak peduli seberapa lelah atau sibuknya kita. So, meluangkan waktu buat beliau itu penting. Lepas dari apapun kondisi kita. Mau orang tua tempat tinggal tangga atau bekerja, ini wajib dilakukan.

Satu contoh yang aku ingat saat lelah membersamai Ghazy,

"Bukan beliau yang minta dilahirkan ke dunia, akan tetapi aku yang memohon ke Sang Pencipta supaya beliau dapat lahir."

Aku coba ingat kembali dengan cara apa usaha buat mendapatkannya. Berapa panjang malam yang wajib aku habiskan buat merindukan kehadirannya. Kemudian, sesudah beliau hadir, apa pantas aku abaikan beliau serta sibuk dengan urusan sendiri?

4. Be happy

Ketika bayi usia 0-3 bulan, bukan Cuma beliau yang sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Kita pun iya. Belajar menyusui, merawat, mengetahui tanda-tanda yang beliau berikan. Tidak jarang seluruh contoh itu membentuk pikiran serta perasaan so ruwet.

Belum lagi hormon pasca melahirkan. Ketidaktahuan kita dalam menghadapi ontwikkelingsfase baru sebagai orang tua, lingkungan yang tidak mendukung, dan efek hormon sebagai pemicu besar seseorang orang tua terkena kind blues, apalagi dapat depresi.

Aku memahami bahwa ontwikkelingsfase itu amat sulit buat semuanya. Banyak schouwspel yang menguras air mata pada sana. Akan tetapi, percayalah bahwa pada balik tangisan itu terdapat banyak trik buat dapat senang.

Atur fokus kita. Belajar supaya kita tidak buta serta panik berlebih. Minta bantuan orang lain saat kita tidak sanggup mengerjakan. Gak perlu sungkan. Trik ini bakal membantu kita buat tetap waras serta happy selama mengasuh si mini.

5. Apresiasi diri sendiri

Dengan segala contoh yang kita lalui pada awal-awal kehidupan si mini, ingat buat mengapresiasi diri sendiri. Kita telah melakukan yang jempolan buat anak kita. Separuh dari kita apalagi hingga lupa makan minum.

Cobalah buat berterima kasih pada diri sendiri atas segala kerja keras yang telah dilakukan. Gak perlu sebagai tepat buat melakukan ini. Ingat, kita ini insan biasa. Kita bukan Tuhan Yang Maha Perkasa.

Awalnya, aku mau menuliskan stimulasi bayi dari 0-6 bulan. Akan tetapi ternyata 0-3 bulan saja telah sepanjang ini. Te syaa Sang Pencipta seri tumbuh kembang ini bakal terus berlanjut vanaf 3 bulan hingga bayi berusia 1 tahun. Oya, seluruh stimulasi yang aku tulis ini sesuai apa yang telah pernah aku lakukan serta pelajari dari sana sini.

Andaikan engkau punya cerita menarik ketika mendampingi si mini pada usia ini, share ceritamu pada kolom komentar ya.



Posting Komentar untuk "Stimulasi Bayi 0-3 Bulan: Dari Hanya Bobo Tampan Hingga Pinter Berekspresi"