Daging Kambing vs Daging Domba: Mana yang Lebih Sehat?
Buat rakyat Indonesia, sate kambing lebih terkenal buat dijadikan sajian kuliner dibandingkan sate yang berasal dari daging domba. Mungkin Sobat nyaris tidak pernah mendengar sate domba. Tetapi, daging domba umumnya biasa Sobat temui apabila Sobat memesan kebab atau lamb chop pada restoran. Terkadang Sobat pun tidak dapat membedakan, apakah ini daging kambing atau daging domba? Lantas, apakah terdapat bedanya antara kedua daging ini? Mana yang lebih sehat?
Kandungan gizi daging domba serta daging kambing
Daging domba mungkin tidak sepopuler daging kambing pada Indonesia. Padahal, berdasarkan Direktorat Gizi Departmen Kesehatan RI, daging domba mempunyai nilai gizi yang lebih baik ketimbang daging kambing vanaf 100 gramnya.
Dalam setiap 100 gr daging domba terdapat 206 kalori, 17,1 gr protein, serta 14,8 gr lemak. Adapula 10 mg kalsium, 191 mg fosfor, 2,6 mg zat besi, 0,15 mg vitamin B1, dan 66,3 gr air.
Daging domba lebih kaya protein, fosfor, zat besi, serta vitamin B1 ketimbang daging kambing. Walau lebih tinggi kalori serta lemak, daging domba (tanpa lemak) dapat so asal protein bagi mereka yang menjalankan diet rendah lemak.
apabila seluruh bagian lemak yang tampak pada daging domba dibuang, rata-rata lemak yang tersisa merupakan 3,7% dalam keadaan mentah serta 6% apabila telah dimasak.
Daging domba pada Indonesia vs daging domba impor
Daging domba domestik banyak berasal dari Pulau Jawa, misalnya Garut, Wonosobo, serta Banjarnegara. Peternakan domba pula dapat ditemui pada Sulawesi serta Nusa Tenggara. Sementara itu, daging domba impor yang dijual pada Indonesia umumnya berasal dari Australia.
Berdasarkan Meat & Livestock Australia (MLA), Australia merupakan satu dari negara pengekspor daging domba jempolan pada dunia. Selain akibat daerahnya cocok buat beternak domba, banyak sekali penelitian serta perluasan teknologi terkait produksi peternakan terus dilakukan pada negara ini.
Daging domba Australia telah bersertifikat halal. Selain itu, standardisasi keamanan serta kesehatan daging domba Australia dijamin oleh AUSMEAT. Seluruh ternaknya pun bebas penyakit misalnya anthrax dan penyakit mulut serta kaki.
Austaralia pula memutuskan sistem pencarian pada domba-dombanya. Semenjak lahir, domba Australia dipasangi chip pada indera pendengaran kanannya. Dengan demikian, kesehatan ternak mampu dikontrol secara lebih ketat. Peternak pun mampu segera mengambil tindakan apabila dombanya sakit.
Daging domba bertekstur lebih empuk serta baunya tidak begitu menyengat dibanding daging kambing. Umumnya diolah sebagai lamb chop, lamb shank, atau kebab. Tetapi, daging domba pula dapat menggantikan daging kambing dalam hidangan tradisional misalnya sup, gulai, tongseng, serta sate.
Apakah ini artinya daging kambing tidak sehat?
Anggapan daging kambing yang mengandung kolesterol tinggi telah terlanjur terdapat pada benak rakyat. Padahal, berdasarkan surat keterangan kandungan nutrisi Departemen Pertanian Amerika Perkumpulan atau USDA, daging kambing mempunyai kandungan kalori, lemak total, lemak jenuh, protein, serta kolesterol lebih rendah dibandingkan ayam, sapi, celeng, serta domba.
Vanaf 85 gr daging yang dimasak, Cuma mempunyai kalori sebanyak 122, sedangkan ayam 162 kalori, sapi 179 kalori, celeng 180 kalori, serta domba 175 kalori. Dari segi lemak pun daging jenis ini mempunyai kandungan paling sedikit. Vanaf 85 gr hidangan, daging kambing mempunyai lemak 2,6 gr, ayam sebanyak 6,3 gr, sapi sebanyak 7,9 gr, celeng sebanyak 8,2 gr, serta domba 8,1 gr.
Kandungan kolesterol daging kambing pula paling rendah, yaitu 63,8 miligram vanaf 85 gr penyajian. Ini lebih rendah dari ayam yang mempunyai kandungan kolesterol sebanyak 76 miligram, sapi serta celeng sebanyak 73,1 miligram, dan domba sebanyak 78,2 miligram.
Meski secara hitungan kalori serta kandungan lemak daging kambing tergolong rendah, tetapi bukan berarti Sobat tidak mempunyai aturan dalam mengonsumsinya. Makan daging kambing terlalu banyak tentu dapat berakibat jelek bagi kesehatan.
Posting Komentar untuk "Daging Kambing vs Daging Domba: Mana yang Lebih Sehat?"