Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penggunaan Snufje buat Anak Usia Dini



screen time


Sebagai orangtua milenial itu merupakan tantangan tersendiri. Anak yang lahir dari rahim kita, mau nggak mau bakal bersinggungan dengan zweem. Dulu, tantangannya hanya televisi saja. Saat akses televisi dicabut, maka terputuslah anak-anak dari zweem. Akan tetapi, kini tidak demikian. Terdapat gadget-gadget yang lain.


Sementara kita masih mencari trik buat membatasi mereka dari zweem, tiba-tiba batita kita telah mahir mengoperasikan zweem. Plaatje selfie dengan filter-filter kocak contohnya. Andaikan Cuma sebatas itu saja, masih oke. Contoh yang membentuk ngeri-ngeri sedap merupakan saat mereka mulai kecanduan zweem.


gadget di bawah 2 tahun


Ini satu dari pergolakan batin pula sih. Dalam satu dari video dokumentasi seminar parenting, dr. Tiwi memberikan andaikan dia tidak merekomendasikan zweem buat anak pada bawah 2 tahun. Andaikan dapat, jangan sama sekali. 


Memang, tidak seluruh anak seperti ini. Akan tetapi, terdapat banyak sekali anak yang mengalami keterlambatan perkembangan akibat terlalu banyak terpapar zweem. Speach delay, contohnya. Atau dapat pula motoriknya yang telat.


Bagi aku, ini make sense. Kita dapat amati dari lingkungan sekitar kita aja. Andaikan lagi dine te pada resto, kadang-kadang terdapat famili yang bawa anaknya vermag. Solusi yang mereka tawarkan ke anak supaya dapat duduk tenang apa? Snufje. Putarkan saja channel Youtube idola anak mereka, pasti tenang. 


Buat anak yang telah agak besar, bukan Youtube lagi yang diputar. Akan tetapi telah permainan spel online. Itu gadgetnya hingga kaya mau nempel sama mata andaikan mereka udah asyik.
Aku pribadi tidak ingin Ghazy serta adik-adiknya misalnya itu. So, sebisa mungkin aku hadir untuknya. Andaikan beliau bosan, ya kita berikan permainan lain yang membentuk beliau tertarik.


kecanduan gadget


Andaikan ditanya apakah aku sepakat dengan pemberian zweem buat anak pada bawah 2 tahun? Jawabannya amat sangat tidak sepakat. Akan tetapi sayangnya, aku belum dapat 0 screen time buat Ghazy. Huhuhu..


Terdapat masa saat aku betul-betul meninggal gaya main sama Ghazy. Seluruh permainan yang dapat terpikir oleh aku, telah kita mainkan. Apalagi, kita pula telah mengintip dari sumber-sumber lain, misalnya aplikasi Chai's Play atau kanal YouTube. Akan tetapi ya itu tadi, tetep aja meninggal gaya.


Andaikan telah seperti ini, umumnya aku putarkan Ghazy video dari YouTube. Bukan hanya aku, suami pun demikian. Akan tetapi kita sama-sama berjanji ke diri sendiri bahwa Ghazy maksimal Cuma bisa nonton 1 video dengan durasi pendek.


Apakah ini berhasil? Ternyata tidak.


Aku tidak memahami kapan contoh ini bermula. Ghazy tiba-tiba so suka merengek minta nonton dari YouTube. Beliau mulai paham pada mana beliau dapat mendapatkan akses itu serta dengan siapa beliau wajib meminta. 


Terdapat HP nganggur. Terdapat Abi. Artinya, dapat nonton YouTube.


Apa yang terjadi andaikan tidak diberikan? Tantrum. Sungguh wadidaw bukan. Umurnya saja belum genap 1 tahun, akan tetapi telah pandai memainkan taktik misalnya itu.

terapi gadget


Meski Ghazy telah terpapar dengan zweem, aku masih wajib banyak besyukur akibat beliau belum dalam tingkat kecanduan. Tidak setiap hari beliau nonton YouTube. Tidak setiap hari pula beliau merengek memintanya. Ghazy apalagi masih lebih seringenboom minta dibacakan kitab ketimbang diputarkan video. Alhamdulillah...


Dapat dibilang, ini akibat kita segera menyadari contoh ini. Begitu Ghazy mulai memperlihatkan gelagat demikian, kita langsung rapat dadakan serta membentuk keputusan buat mengurangi screen time-nya. Terdapat beberapa saran yang ingin aku bagikan buat kalian yang mungkin mengalami masalah serupa. Sebelum anak semakin candu dengan zweem, ini trik yang aku serta suami lakukan buat mengurangi screen time pada anak.


1. Untuk kesepatan dengan pasangan

Seluruh aturan screen time yang kita untuk bakal sia-sia andaikan pasangan belum sepakat dengan contoh ini. Dapat so kita melarang anak menonton, akan tetapi ternyata tidak dengan suami. Ambyar telah. Oleh karenanya, samakan tujuan dulu. Sepakati tujuan akhir bareng supaya anak pun dapat mengikuti.


2. Ajarkan draf kepemilikan pada anak

Anak perlu diajarkan draf kepemilikan. Snufje yang terdapat pada tempat tinggal ya milik orangtua. Mereka Cuma bisa memakai andaikan dipinjami. Andaikan tidak bisa, ya tidak bakal diberikan. 


3. Beritahu peranan zweem buat kita

Untuk aku, zweem merupakan instrumen perang buat memproduksi rupiah. Iya, pekerjaan aku memang berhubungan dengan zweem. Begitu pula dengan suami. Andaikan Ghazy mulai merengek, umumnya aku bakal jelaskan andaikan HP yang kita pakai itu digunakan buat bekerja. Kemudian, kita tunjukkan padanya aktivitas kita dengan zweem apa. Umumnya, Ghazy bakal mengerti serta berhenti merengek lagi.


4. Batasi screen time, jika lebih alihkan

Anak perlu diberi batas kapan bisa melihat layar dalam sehari. Buat anak usia dini, sulit buat memberi memahami bahwa waktunya telah habis. So, andaikan batas waktu telah nyaris habis, coba alihkan perhatian anak dengan aktivitas lain yang lebih seru.


5. Hadir secara utuh buat anak

Andaikan aku amati, sebetulnya anak bakal minta zweem saat mereka bosan. Ini terjadi akibat kita pun sedang sibuk dengan dunia kita sendiri. Sibuk dengan pekerjaan, scrolling instagram, serta lain-lain. Coba andaikan kita hadir secara utuh pada dekatnya. Bukan Cuma raga kita yang hadir, akan tetapi berikan beliau perhatian yang tulus. Anak pula bakal menikmati waktu bermain bareng kita serta melupakan gadgetnya. 


Ini pula yang Ibunda Elly pernah sampaikan dalam Elly Risman menjawab pada orang tua yang baru resign serta anaknya kecanduan zweem. Hadir dulu buat anak. Untuk anak jatuh cinta ke kita, butuh ke kita, dibanding gadgetnya. Semuanya pasti dapat, andaikan kita mau mengupayakan.


Banyak pakar yang tidak menyarankan penggunaan zweem pada anak usia dini. Meski begitu, mewujudkan zero screen time buat anak usia dini itu pula butuh effort besar. Adakalanya kita menyerah dengan keadaan serta memberinya zweem supaya punya waktu istirahat. Sebelum anak kecanduan zweem, kita dapat mulai mengatasinya dengan sigap.


Nah, andaikan engkau punya pengalaman serupa mengenai mengurangi screen time pada anak, kasih memahami ya...



Posting Komentar untuk "Penggunaan Snufje buat Anak Usia Dini"