Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

√ Teaching Factory POLIJE Seperti Solusi Pertanian Masa Depan


 Teaching Factory POLIJE Sebagai Solusi Pertanian Masa Depan

Mengenai Akademik serta Vokasi

Amanah, saya pribadi dulu pernah salah persepsi mengenai pendidikan vokasi. Bukan apa, namun cita rasanya dahulu serjana lebih kelihatan bergengsi ketimbang vokasi. Tetapi perlahan maindset itu tergser saat bertemu dengan teman-teman luar biasa dari sebagian perguruan tinggi vokasi. Serta titik baliknya merupakan minggu kemudian, saat duduk bercengkrama dengan direktur dari Politeknik Negeri Jember.

Seakan membuka portal besar sebenarnya kedepan memang jangan hingga terdapat yang mindsetnya sepertiku, akibat pemikiran misalnya itu telah bukan zamannya lagi.

Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan mengacu kepada penguasaan keahlian terapan tertentu. Pendidikan Vokasi meliputi acara pendidikan Oorkonde I (D1), Oorkonde II (D2), Oorkonde III (D3), serta Oorkonde IV (D4), apalagi hingga Magister Terapan (S2 Terapan) serta Doktor Terapan (S3 Terapan). Nantinya, saat lulusannya bakal mendapatkan gelar Vokasi, misalnya; Pakar Pratama (A.P), Pakar Muda, Pakar Madya serta Sarjana Terapan serta seterusnya.
Teaching Factory POLIJE
Letak: TeFa Bunga Potong Rembangan

Apa bedanya Vokasi serta Sarjana?

S1 merupakan pendidikan Akademik yang fokus kepada perluasan daya logika sebagai akibatnya muatan mata kuliahnya hamper 100% merupakan Teori; sedangkan Pendidikan Tinggi Vokasi merupakan pendidikan yang fokus kepada semakin tinggi keahlian terapan tertentu dari tingkat terampil sebagai mahir, sebagai akibatnya muatan mata kuliahnya 60% merupakan Praktek

Berkunjung Ke Teaching Factory POLIJE Semakin Membuka Portal

Alhamdulillah lepas 17 serta 18 September hari kemarin diberikan kesempatan buat berkeliling ke sebagian taeching factory (TeFa) yang dikelola oleh Politeknik Negeri Jember.Tentunya kunjungan kita para blogger serta influencer lainnya tetap mengikuti protokol kesehatan serta mekanisme yang terdapat, serta pastinya kita ditemani oleh para tenaga pakar lapangan. Dia – dia inilah yang memberikan kita penerangan mengenai apa yang kita kunjungi.

Terdapat banyak contoh yang sempat saya tanyakan dengan sebagian tenaga pakar disana, terebih sebagian TeFa yang menurutku menarik memang buat diulas lebih dalam. apabila terdapat kesempatan, insyaAllah bakal aku coba ulas satu persatu mengenai TeFa ini nantinya dalam 1 goresan pena utuh.

Sebagian TeFa yang Bakal Memilih Masa Depan Pertanian pada Indonesia

Dari awal tadi telah saya sampaikan mengenai dengan cara apa kedepan, saat lahan telah semakin sempit akibat digeser oleh bangunan atau infrastruktur serta populasi semakin bertambah yang artinya kebutuhan pangan pula bakal demikian. Maka sebuah solusi pada masa depan merupakan dengan dengan cara apa dapat memanfaatkan lahan sebaik mungkin, salah satunya merupakan pembaruan teknologi dalam bidang pertanian. Berikut adalah sebagian TeFa yang saya kunjungi hari kemarin dengan sebagian penerangan sederhananya mengenai TeFa tadi.

Teaching Factory (TeFa) Kebun Pembaruan

Letak pertama yang dikunjungi saat itu merupakan merupakan TeFa Kebun Pembaruan, serta satu contoh yang mencolok merupakan semangka yang dihasilkan antara lain Amarelo (semangka kuning non biji), Amara (semangka merah non biji), Luna maya, Black suit/Inul. Sedangkan buah Melon antara lain kuning Alisa (tidak terdapat jaring) serta Alina (terdapat jaring). Dengan cita rasa yang manis, akibat memang dirawat dengan sepenuh hati. Tidak Cuma itu, sebagian letak ternyata instagramable akibat sebagian selebgram menemukan spot baik buat foto-foto.

Oh ya. Berdasarkan berita, cikal bakal Kebun Pembaruan initerbentuk dari kerjasama Politeknik Negeri Jember dengan Gedung Pengawasan Tunjangan profesi Benih (BPSB) Jawa Timur buat menggelar teknologi benih skala nasional tahun 2015 yang selanjutnya dilanjutkan secara berdikari. Hingga akhirnya saat ini satu dari produk benih telah dapat diproduksi oleh para ahlinya pada Politeknik Negeri Jember. Tentunya, ini tidak pernah lepas dari usaha seluruh orang yang bagian dalam sebuah proses panjang. Padahal pada awalnya Cuma mengelola tumbuhan semusim misalnya sayuran hortikultura yang 3-4 bulan sekali serta sayuran 40 hari. 

TeFa Kebun Inovasi Polije
Kebun Pembaruan

Seiring berjalannya waktu, ketika ini perlahan mulai merambah ke tumbuhan hortikultura yang sifatnya tahunan misalnya jeruk yang telah bekerja sama dengan Balijestro Misalnya Jeruk Siam Pontianak, Banjar, Jeruk Keprok Manis, Pamelo (Jeruk Bali), Montaji (lemon tanpa biji), Nanas Madu (nanas super), Pepaya, serta Nanas. Buat jenis sayuran yang ditanam misalnya bawang merah.
Usaha ini akhirnya membuahkan output, dimana akhirnya dijadikan seperti pelopor buat sebuah gerakan serta gebrakan baru demi memajukan pertanian khususnya Jawa Timur pada masa depan. Untukkonsep dari TeFa Kebun Pembaruan yaitu menanam tumbuhan yang terdapat nilai ekonomisnya, dapat disimpan dalam waktu yang lama serta dapat petik sendiri pada lahan. Selain buat edukasi serta kosultasi pula dapat diperjualbelikan ke rakyat.

Dengan adanya kebun Pembaruan ini, akhirnya para mahasiswa dapat langsung terjun praktek misalnya merasakan dengan cara apa kondisi lapangan saat mereka akhirnya berada pada rakyat. Tujuannya tentu supaya memang mahasiswanya sebagai seseorang tenaga pakar yang tidak hanya mengerti teori tetapi mengenai penerapan teori itu sendiri. Misalnya tujuan pokok dari pendidikan vokasi yakni melahirkan para tenaga pakar bukan Cuma akademisi. 

Oh ya, buat pemasaran dari output pertanian yang terdapat pada TeFa Kebun Pembaruan ini ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Akibat memang hubungan dari banyak pihak yang tanpa sengaja mempromosikan output dari kebun Pembaruan ini. Sebagian buah dihidangkan dalam satu wadah pada dampingi teh hangat menjadikan cita rasa dari buah lebih meresap ke dalam jiwa, ah lebay pula cita rasanya.Namun memang begitu kenyataannya.

Teaching Factory (TeFa) Smart Green House

Sebuah latar belakang dibangunnya TeFa Smart Green House ini merupakan buat memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan pasar bakal buah Melon. apabila buah melon pada luar Cuma dapat pada panen sekali setahun, maka dengan adanya TeFa Smart Green House ini akhirnya buah melon dapat dipanen sesuai dengan keinginan serta tentunya terdapat banyak sekali kelebihannya. Akibat pembaruan penggabungan antara pertanian serta teknologi berita, maka semuanya sebagai sebuah contoh yang mungkin.

Berbeda dengan TeFa Kebun Pembaruan yang waktu panennya bergantung dari musim, iklim atau suasana alam. Dengan Smart Green House ini akhirnya semuanya sebagai berbeda, akibat musimnya dapat dimodifikasi. Sistemnya membentuk suasana sendiri akibat berada pada dalam ruangan. Contohnya kondisi pada luar Green House panas, suhu yang terdapat pada dalam ruangan bakal didesain sesuai dengan keinginan sebagai akibatnya buah yang dihasilkan dapat maksimal. Mulai dari suhu, kelembaban, CO2 serta sebagainya diatur sesuai dengan kebutuhan tumbuhan. 

TeFa Smart Green House Polije
Smart Green House

Instalasi yang dipergunakan pula menarik buat diperhatikan dengan seksama, akibat nutrisi yang dibutuhkan melon sungguh diatur serta buat skedul panennya telah ditarget. Satu contoh yang paling menarik merupakan maintance dari sistemnya telah terintegrasi dengan internet, sebagai akibatnya dapat dipantau serta diatur dari smartphone, meskipun memang disediakan setting manual. Tetapi ini memang cocok misalnya penamaannya, yakni Smart Green House yang memang smart. 

TeFa Smart Green House didesain sedemikian rupa sebagai akibatnya dapat lebih bersih serta lebih aman sisa pestisida yang dapat saja mengakibatkan cita rasa varietas melon sebagai maksimal, misal kres rasa manis dan usia panen lebih cepat yaitu selisih 10 hari dibandingkan dengan budidaya pada lingkungan terbuka atau pada TeFa Kebun Pembaruan tadi. Tujuannya tentu memudahkan mahasiswa buat tetap mengikuti perkembangan zaman dengan sebuah ciptaan serta pembaruan dengan tujuan membuat sesuatu yang baru.

apabila diberikan pertanyaan mengenai dengan cara apa rasa buah yang dihasilkan, maka cita rasanya jauh lebih manis dari output budidaya pada lingkungan terbuka. Andaikan ratingnya merupakan nomor 1 sampai 10 maka saya memberikan nomor 9 buat cita rasa yang pada hasilkan. Mengapa dapat demikian? Ternyata pada bagian akhir dijelaskan oleh teknisi lapangannya bahwa pasar output panen dari TeFa Smart Green House ini merupakan buat skala Super Market. Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas dipengaruhi oleh jumlah, akan tetapi jangan tanyakan berapa penanaman modal yang dibutuhkan.

Teaching Factory (TeFa) Kopi

Pada TeFa Kopi ini, kita dapat melihat dengan cara apa proses sortir sampai pengemasan. Jenis kopi yang dikelola sampai sebagai kopi siap seduh meliputi kopi Arabica serta Robusta. Buat aktivitas yang dilakukan pada TeFa Kopi ini dapat dikatakan seperti proses yang detail akibat dimulai dari mengetahui jenis kopi, trik menggoreng kopi, trik menyeduh sampai menyicipi kopi.

Kopi yang dipergunakan memang belum dari kopi output petik sendiri, akibat lahan kopi yang disiapkan pula dipergunakan buat praktikum mahasiswa, serta penyelesaiannya merupakan melakukan kemitraan dengan asosiasi petani Kopi yang tergabung pada Gabungan Grup Tani Kopi Maju Mapan Panti. Awalnya bangunan TeFa Kopi adalah laboratorium buat praktikum, belum hingga dapat memproduksi serta dijual misalnya kini ini. Ketika ini sudah aktif berproduksi dimulai dari pengolahan dari buah kopi (gelondong) sampai dikemas serta dijual pada outlet. TeFa Kopi dapat memproduksi sesuai permintaan serta sekali produksi dapat 100 kemasan.Kopi yang dijual dapat berupa kopi biji sangria serta kopi serbuk Arabika-Robusta.

TeFa Smart Kopi Polije
TeFa Backrey

Teaching Factory (TeFa) Kultur Jaringan

Dari 4 TeFa mengenai pertanian ini, TeFa Kultur Jaringan ini yang paling menarik perhatianku. Semuanya akibat dulu sempat bertanya-tanya misalnya apa kenyataannya proses kultur jaringan buat memperbanyak tumbuhan. Sesudah melakukan kunjungan, ternyata baru ku memahami andaikan teknik serta trik yang saya pakai dahulu itu tidak benar. Ternyata tidak dapat dilakukan sembarangan, akibat suhu serta ruang yang tertutup dan terbuka sebagai satu dari kondisi mutlaknya. 


Benar – benar banyak contoh yang dibicarakan dengan teknisi pada laboratorium tadi, mulai dari prosesnya sampai ke tahap kemungkinan hidup dari tumbuhan yang dilakukan kultur jaringan. Bedanya apa dengan pembibitan memakai biji? Bedanya tentu terletak pada kemungkinan hidupnya serta kuantitasnya. apabila satu biji tumbuhan anggrek, Cuma dapat memproduksi satu bibit maka dengan kultur jaringan dapat memproduksi ratusan sampai ribuan bibit Cuma dari sebagian cm bagian tumbuhan saja. Tidak Cuma anggrek, namun vanili sampai tembakau dikembangkan pula pada laboratorium ini. 

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=ladiZzFBtbc[/embed]


Sekilas Mengenai Politeknik Negeri Jember

Dengan melihat langsung proses pembibitan sampai proses panen dari seluruh TeFa ini, sebuah keyakin bahwa bahwa tidak salah apabila “Politeknik Negeri Jember” meraih penghargaan seperti satu dari perguruan tinggi vokasi jempolan pada Indonesia. Tentunya ini sejalan dengan visinya buat menaikkan pendidikan terapan yang inovatif serta berdaya saing, mengembangkan kerjasama tingkat nasional juga internasional, menaikkan penelitian terapan, pengabdian kepada rakyat serta kewirausahaan buat memproduksi nilai tambah produksi pembaruan, serta tentunya mewujudkan rapikan kelola Polije yang lebih baik dalam rangka reformasi birokrasi (Good Polije Govermance). 


apabila pada kilas balik, maka Politeknik Negeri Jember awal berdirinya dimulai adanya acara pemerintah buat mengembangkan pendidikan politeknik pada Indonesia pada tahun 1980. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1990 bahwa politeknik adalah satu dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional wajib terpisah serta berdiri sendiri, maka sesudah melalui tahapan-tahapan sebagian politeknik yang tergabung dengan universitas induknya memisahkan diri, demikian pula dengan Politeknik Negeri Jember mempersoleh kemandirian sesuai keputusan Menteri Pendidikan serta Kebudayaan Nomor: 234/O/1998 lepas 21 September 1998


Serta sekadar Berita bahwa Politeknik Negeri Jember merupakan Perguruan tinggi vokasi yang mempunyai lebih dari 24 acara studi baik jenjang Oorkonde III, Sarja Terapan serta Maguster Terapan dan telah terdapat kampus 2 pada Bodowoso dan kelas International bekerja sama dengan Management and Science Malaysia serta Changzhou Institute of Mechatronic Technology China. 


Oh ya, buat Teaching Factory kenyataannya tidak Cuma 5 TeFa misalnya yang tidak sebutkan diatas, terdapat 17 TeFa lainnya antara lain merupakan TeFa Bakery and Coffee, TeFa Feedlot, TeFa Masakan, TeFa Bunga Potongdanamp; Kebun Pembaruan Polije, TeFa Pakan Ternak, Tefa Seed Center, TeFa Broiler Close House, TeFa Laboratorium Analisis, TeFa Minuman Kemasan, TeFa Canning, TeFa Jamur, TeFa Beras Sehat Polije, TeFa Multimedia, TeFa Produksi Perangkat lunak, TeFa Gegevens Center, TeFa IoT & Embedded System, TeFa Alsintan, TeFa Rotografur serta TeFa Nutrution Care Center. Separuh besar TeFa ini telah mempunyai Nilai Tahap Kesiapan Teknologi serta sudah bekerja sama atau kemitraan dengan banyak industry, dunia usaha serta dunia kerja (IDUKA) ternama pada Indonesia. 


So Dengan cara apa? Telah punya pilihan buat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Vokasi?


Campus Visit Polije 2020

Posting Komentar untuk "√ Teaching Factory POLIJE Seperti Solusi Pertanian Masa Depan"