Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali serta Deteksi Pikun Semenjak Dini


pikun

Pernah nonton filmrolletje A Ogenblik to Remember? Ini filmrolletje Korea yang relatif lama. Aku sendiri nonton filmrolletje ini waktu masih kuliah. Perkiraan 9 atau 10 tahun yang kemudian. Filmrolletje ini bercerita mengenai pasangan suami istri yang istrinya mengidap Demensia Alzheimer. Apa itu? Mudahnya, pikun. 

Ini tidak mengecewakan parah. Dalam cerita itu, istrinya dapat lupa jalan kembali saat sedang pergi ke tempat belanja yang biasa dikunjungi. Parahnya, beliau lupa andaikan telah menikah. Beliau pikir masih pacaran dengan mantannya yang dulu. Singkat cerita, akhirnya beliau kehilangan nyaris seluruh memori yang beliau miliki.

Filmrolletje ini betul-betul mengandung bawang. Aku menangis sesenggukan ketika menyaksikannya. Akan tetapi, gara-gara filmrolletje ini pula, aku so seringenboom mempertanyakan diri sendiri. Sekiranya aku kena Alzheimer pula, saking seringnya lupa. Seluruh pertanyaan itu selanjutnya sirna sesudah aku mengikuti Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia yang diselenggarakan hari Minggu, lepas 20 September 2020 hari kemarin.

pikun

Mengenai lupa, aku ini seringenboom sekali lupa ini itu. Seringenboom sekali mau ambil barang pada kamar, begitu masuk kamar, lupa mau ngapain. Atau, saat mau ambil sesuatu pada kulkas. Begitu buka kulkas, mata Cuma sanggup menatap nanar tanpa memahami mau ambil apa tadi. Masih banyak contoh yang lain. Suami aku dari yang B aja hingga kesal sendiri dengan ini.

Gara-gara ini, aku pernah kepikiran sekiranya aku kena Alzheimer misalnya Su Makhluk halus pada filmrolletje A Ogenblik to Remember. Alhamdulillah, hari kemarin aku ikutan webinar yang diadakan oleh PT Eisai Indonesia (PTEI) serta Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf  Indonesia (PERDOSSI). Melalui webinar ini, aku mulai paham Demensia Alzheimer itu apa? Andaikan kita seringenboom lupa, apakah ini telah termasuk tanda-tanda Demensia Alzheimer atau bukan? Nah, kita bakal periksa pada sini.

Apa itu Demensia Alzheimer?

Demensia Alzheimer adalah sindrom gangguan penurunan peranan otak yang mampu mempengaruhi peranan kognitif, emosi, daya ingat, sikap, dan kemampuan buat melakukan aktivitas sehari-hari. Kita seringenboom menyebut ini dengan pikun. Nah, pertanyannya, apakah pelupa ini sama dengan pikun? Ternyata, tidak.

Apa bedanya pelupa serta pikun?

Lupa serta pikun adalah 2 contoh yang berbeda. Andaikan lupa, ini terjadi akibat gangguan pemusatan perhatian. Ini tidak tetap, Cuma sementara. Cirinya, lupa nama orang yang jarang bertemu, mengeluh seringenboom lupa akan tetapi dapat memberikan contoh contoh yang dilupakan, sekali waktu kesulitan menemukan kata yang tepat ketika berbicara. Selain itu, umumnya beliau bakal ingat contoh penting, pembicaraan tidak terganggu, kehidupan sosial misalnya biasa, kadang kesulitan memilih arah, akan tetapi tidak

hingga tersesat.

Sedangkan pikun, ini terjadi akibat peranan kognitif menurun disertai gangguan aktivitas keseharian. Cirinya, pasien dapat lupa nama orang yang seringenboom bertemu, mengeluh lupa Cuma jika ditanya, serta tidak dapat memberikan contoh apa yang dilupakan. Pasien pula seringenboom kesulitan menemukan kata yang tepat ketika berbicara. Mereka pula seringenboom lupa contoh penting, kemampuan bicara sangat terganggu, kehilangan minat buat aktifitas sosial, serta pula seringenboom tersesat meski sedang pada lingkungan sekitar tempat tinggal saja.

Andaikan berdasarkan definisi serta cirinya, alhamdulillah aku nggak pikun. Akan tetapi, aku pelupa saja.

pikun

Misalnya yang kita ketahui bareng, penyakit ini banyak sekali dialami oleh para lansia. Saking banyaknya, kita so menduga ini seperti contoh yang normal. Padahal sesuai gegevens dari Alzheimer’s Disease International serta WHO, terdapat lebih dari 50 juta orang pada dunia mengalami demensia dengan nyaris 10 juta perkara baru setiap tahunnya. Dari banyaknya perkara tadi, Alzheimer menyumbang 60-70% perkara.  

apabila tanda-tanda ini sanggup dideteksi sedari dini, ini bakal membantu penderita serta keluarganya buat mampu menghadapi akibat penurunan peranan kognitif serta efek psiko-sosial dengan lebih baik. Selain itu, percepatan kepikunan pula dapat dikurangi. Ini sebabnya, deteksi Demensia Alzheimer semenjak dini itu penting dilakukan supaya penderita sanggup mendapatkan penanganan yang tepat sebelum keadaan semakin memburuk.

Dalam Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia hari kemarin, Direktur Pencegahan serta Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa serta Napza Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS pula mengungkapkan, “Ketika ini kita mulai memasuki tijdsperiode aging population, dimana terjadi peningkatan umur impian hidup yang diikuti dengan peningkatan jumlah lanjut usia (lansia). Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, sebagai 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, serta diperkirakan bakal terus semakin tinggi dimana tahun 2035 sebagai 48,2 juta jiwa (15,77%). Jumlah lansia yang terus semakin tinggi tadi mampu sebagai aset bangsa jika tetap sehat serta produktif. Tetapi lansia yang tidak sehat serta tidak berdikari bakal berdampak besar terhadap kondisi sosial serta ekonomi bangsa. Demensia Alzheimer adalah satu dari ancaman bagi lansia pada Indonesia ketika ini."

Lebih lanjut  dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS mengungkapkan, “Kementerian Kesehatan mendukung penuh Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia ini akibat adalah bagian dari edukasi yang sangat penting buat mencegah lansia terkena Demensia Alzheimer. Harapannya, makin banyak lansia yang terdeteksi Demensia Alzheimer mampu ditangani semenjak awal sebagai akibatnya mampu terus produktif.”

pikun

Mengingat pentingnya buat mengenali serta sanggup mendeteksi pikun semenjak dini, tentunya wajib terdapat upaya yang dilakukan agar semakin banyak orang yang paham bakal contoh ini? Dengan cara apa caranya? Satu dari caranya merupakan dengan melakukan Kampanye Edukatif #ObatiPikun. Dalam kampanye ini, PT Eisai Indonesia serta Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) mengajak dokter dan rakyat umum buat mengetahui lebih dekat Demensia Alzheimer ini.

pikun

Kepala Umum Pengurus Pusat (PP) PERDOSSI, DR. dr. Dodik Tugasworo P, SpS(K) dalam sambutannya mengungkapkan, “Edukasi kepada rakyat serta tenaga kesehatan secara terus menerus sangat penting. Seperti bagian dari acara kampanye edukatif #ObatiPikun yang kita canangkan bareng dengan PT. Eisai Indonesia (PTEI), maka kita mengadakan Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia ini. Para peserta bakal mendapat penerangan menyeluruh mengenai Demensia Alzheimer dari banyak sekali narasumber dibawah naungan PERDOSSI. Dalam kesempatan itu juga, peserta bakal diperkenalkan pada sebuah aplikasi deteksi dini Demensia Alzheimer bernama aplikasi E-Memory Screening (EMS). Melalui Aplikasi EMS ini kita berharap semakin banyak rakyat yang mengetahui tanda-tanda awal Demensia Alzheimer serta pula dengan cara apa penanganannya.”

pikun

Aplikasi E-MS resmi diluncurkan pada lepas 20 September 2020 serta mampu diunduh dengan gampang oleh dokter serta rakyat umum pada Playstore serta Appstore. Aplikasi E-MS ini bakal menilai kondisi memori seseorang dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait Demensia Alzheimer yang mungkin dialami oleh pengguna aplikasi. Sesudah itu, Aplikasi E-MS bakal memberikan skor serta jika skor tadi memperlihatkan kondisi abnormal, maka aplikasi ini bakal menyediakan fitur direktori rujukan terpercaya kepada dokter pada sekitar pengguna aplikasi sesuai GPS termasuk berita jarak, nama dokter bersama keahliannya pada bidang Demensia Alzheimer, dan nomor call center RS yang mampu dihubungi. Selain deteksi dini, aplikasi ini pula menyediakan ragam berita terpercaya serta seksama mengenai Demensia Alzheimer dengan memakai bahasa yang gampang dimengerti oleh rakyat umum. Aplikasi ini pula menyediakan tips serta trik dalam merawat Orang Dengan Demensia (ODD) secara efisien serta efektif.

Jangan anggap remeh Demensia Alzheimer. Siapkan orang terdekat jika nanti kita bakal menderita ini. Selain itu, jika terdapat tanda-tanda tanda-tanda demensia mulai tampak pada orang terdekat kita, segera tidak lanjuti buat mencegah kondisi yang semakin memburuk.

Posting Komentar untuk "Kenali serta Deteksi Pikun Semenjak Dini"