Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stimulasi serta Perkembangan Bayi 3-6 Bulan, Persiapan Menuju MPASI



stimulasi bayi 3-6 bulan
Soal stimulasi perkembangan anak, aku termasuk orang yang betul-betul mengamati serta mengerjakan tiap PR perkembangan si mini. Seperti surat keterangan perkembangan, aku lebih menentukan asal terpercaya misalnya kitab atau aplikasi terkait tumbuh kembang anak. Aku amati apa sasaran tiap bulan yang wajib aku penuhi serta kerjakan. Aku tidak menentukan anak orang lain seperti indikator keberhasilan perkembangan Ghazy.

Mengapa? Terang nggak valid. 

Terdapat sebagian anak yang memang berkembang pada atas rata-rata. So, beliau leading dari banyak contoh. Umur sekian udah dapat seperti ini begitu. Terdapat pula yang terlalu lambat. Andaikan aku jadikan ini seperti referensi, vermag so bias. 

Andaikan yang aku lihat merupakan anak pada atas rata-rata, aku yang so khawatir berlebih. Lihat yang terlalu lambat, aku so terlu selow. Padahal, mungkin sebaiknya beliau telah dapat seperti ini begitu andaikan aku lakukan stimulasi.

stimulasi bayi 3-6 bulan

Otak anak itu wenden sekali. Serabut-serbut syarafnya memang belum terhubung secara otomatis begitu beliau lahir. Akan tetapi, setiap kalium diberi stimulasi, beliau bakal amat cepat menangkap itu seluruh. Semakin banyak stimulasi yang diberikan, serabut syarafnya bakal semakin banyak yang bersambungan. Semakin ruwet, semakin jenius juga beliau.

Alasan ini yang membentuk aku getol buat mengoptimalkan setiap kesempatan buat melakukan stimulasi ke Ghazy. Berdasarkan para pakar, perkembangan anak itu dapat so wenden sekali andaikan diberikan stimulasi. Alasan yang membentuk anak ini so lambat berkembang, seringkali akibat sikap orangtuanya sendiri. 

Contoh, terlalu banyak digendong. Oke, menggendong anak itu punya banyak manfaat. Menaikkan bonding antara orangtua serta anak, menaikkan daya tahan tubuh anak, memberikan rasa aman serta nyaman, dan banyak manfaat lain. Akan tetapi, andaikan terlalu seringenboom pula tidak baik.

Mengapa? Akibat anak so tidak punya kesempatan melatih dirinya. Bayi yang baru lahir memang belum dapat apa-apa. Mau seperti ini begitu pula belum bertenaga. Akan tetapi, andaikan didiamkan saja serta terus menerus dibantu, ya bakal terus misalnya itu. Sulit sekali buat berkembang.

Aku seringenboom menganalogikan dengan orang yang baru saja kecelakaan serta wajib menjalani rehab medik. Secara natural, orang ini dapat berjalan. Akan tetapi, akibat suatu alasan, kemampuannya so lenyap. Mereka butuh melatih otot-otot supaya sanggup berjalan lagi. Andaikan ototnya tidak dilatih, hingga kapanpun beliau tidak bakal sanggup berjalan kembali.

Bayi pun sama. Otot-ototnya perlu dilatih supaya semakin bertenaga. Otaknya pun perlu distimulus supaya memahami dengan cara apa menuntaskan setiap problem yang beliau hadapi. Andaikan mau berguling, beliau wajib apa. Andaikan mau digendong, beliau wajib apa. Bayi ini bakal belajar.

Tentu saja, sikap aku ini tidak selalu mendapat dukungan dari orangtua. Apa yang aku lakukan seringkali dipercaya memaksa Ghazy. Aku paling kesal andaikan anak aku dikasihani ketika beliau sedang berupaya melatih dirinya. 

"Kasihan itu andaikan tengkurap terlalu lama. Gendonglah."

"Kasihan beliau andaikan melata terlalu jauh. Capek."

Serta masih banyak lagi.

Ya kapan Ghazy dapat berkembang andaikan beliau tidak diberi ruang. Aku pasti bakal menggendong Ghazy kok andaikan beliau telah capek. Aku pasti bakal mengistirahatkan beliau serta membuatnya nyaman jika itu terjadi. Cuma saja, aku tidak menyimpulkan semuanya sendiri. Biar Ghazy yang memberikan sinyal butuh bantuan dulu. 

Trik semacam ini, selain dapat membantu Ghazy melewati tahap perkembangannya, ternyata pula dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya. Seluruh kelihatan kok meski Ghazy belum pernah tampil satu kalipun pada depan publik.

Dari sini, aku pun belajar bahwa rasa percaya diri anak dapat tumbuh jika kita memberinya ruang buat bereksplorasi, ruang buat menuntaskan problem, dan kepercayaan dari kita bahwa beliau sanggup.  Bukan Cuma sekedar mendorong beliau buat tampil pada depan umum. Rasa percaya diri itu bukan Cuma buat tampil, akan tetapi pula buat menuntaskan problem hidup.

Terdapat vermag orang yang sulit mengambil keputusan dalam hidup. Beliau menunggu pendapat orang lain dulu. Padahal, ya belum tentu pula pendapat itu sesuai dengan kondisinya. Beliau tidak percaya bahwa dirinya sanggup. Sebagai akibatnya, banyak sekali contoh yang beliau lewatkan.

Aku nggak mau Ghazy begitu. Tentu saja, ini selalu memicu perdebatan antara aku serta orangtua. Meski begitu, aku tetap melakukannya pula. Paling-paling ya aku berhenti mengirimkan progres perkembangan Ghazy andaikan terlalu banyak intervensi yang mereka berikan. Ini pula untungnya tidak tinggal serumah dengan orangtua.
MPASI

Bayi baru dapat mulai makan paling cepat ya umur 4 bulan. Organ pencernaannya telah mulai bertenaga. Akan tetapi, buat mulai makan, bukan Cuma umur yang dijadikan patokan. Terdapat sebagian contoh lain yang wajib dipersiapkan serta diamati oleh orangtua. 

Apa saja itu? Tanda-tanda kesiapan anak buat makan. Range waktu bayi dapat mulai makan merupakan ketika beliau berusia 4-6 bulan. Rekomendasi jempolan ya ketika beliau berumur 6 bulan.

Akan tetapi terdapat pula bayi yang disarankan telah mulai MPASI semenjak umur 4 bulan. Umumnya sih akibat pertumbuhannya yang mengalami gangguan. Contoh, berat badannya tidak naik.

Cuma saja, kita tidak dapat langsung memukul homogen bahwa setiap bayi yang mulai MPASI pada usia 4 bulan itu pasti kekurangan gizi. Tidak dapat begitu pula. Dapat so, bayinya memang telah siap.

Dari penerangan dr. Tiwi dalam banyak seminar dia, bayi-bayi pada luar negeri, umumnya mulai MPASI ketika mereka berusia 4 bulan. Artinya, memulai ketika 4 bulan itu bukan sebuah dosa besar. Toh, secara teori pencernaannya telah sanggup.

Cuma saja, IDAI melihat bahwa rekomendasi yang paling mendekati dengan kondisi bayi-bayi pada Indonesia ya ketika mereka berusia 6 bulan. Sekali lagi, ini tidak saklek. Jika kurang dari 6 bulan, bayi telah memperlihatkan tanda siap makan. Ya nggak masalah pula dikasih.

Apa saja tanda-tandanya? 

Pertama, bayi mulai tertarik saat melihat kuliner. Beliau telah sanggup menahan kepalanya serta sanggup duduk tegak. Refelks muntah bayi pun telah mulai berkurang. Andaikan seluruh tanda-tanda ini telah terdapat, ya nggak masalah dikasih MPASI pula. 

Ini PR yang aku kerjakan ketika Ghazy berusia 3-6 bulan. PR aku merupakan mengamati tanda-tanda siap makannya dan membantu supaya Ghazy dapat duduk tegak. So, saat telah waktunya, aku telah nggak pusing lagi akibat keterlambatan ini itu.

Stimulasi bayi 3-4 bulan

Sebelum melakukan stimulasi, aku biasa mengecek apa yang telah dapat Ghazy lakukan serta sasaran tahap perkembangannya. Pada umur 3 bulan, Ghazy telah sanggup menegakkan kepalanya sampai 90 derajat. Tangannya telah sanggup menopang bagian badan atas. Ini artinya, otot leher, pundak serta tangannya telah semakin bertenaga.

Kemudian, apa sasaran yang ingin aku capai ketika Ghazy berusia 4 bulan?

Buat motorik kasarnya, beliau wajib dapat membalikkan badan sendiri. Sesudah berbalik, kepalanya pun dapat tetap terangkat tinggi. Sedangkan buat motorik halusnya, beliau wajib sanggup meraih benda, memegang mainannya sendiri. Dari sisi bahasa serta sosio-emosional, bayi telah mulai bergumam serta tertawa keras.

Aku nulis ini memang telat sekali. Akan tetapi andaikan diingat-ingat, ya ketika 3-4 bulan ini Ghazy berkembang dengan amat cepat. Banyak contoh luar biasa yang beliau tunjukkan kepada kita.

Nah, sesudah memahami targetnya, aku mulai kerjakan pelan-pelan. Ketika umur 3 bulan, Ghazy telah dapat mengankat kepalanya tinggi. Aku Cuma tinggal memberikan tummy time lebih seringenboom supaya otot leher, tangan serta bahunya semakin bertenaga.

PR selanjutnya merupakan membantu beliau supaya dapat berguling sendiri. Ketika umur 3 bulan, Ghazy lebih suka tengkurap dibanding rebahan. Meskipun, andaikan terlalu lama ya capek pula beliau. So, waktu itu kita seringenboom guling-gulingkan Ghazy. 

Trik yang aku lakukan supaya Ghazy dapat berguling sendiri merupakan memperlihatkan step by step. Dapat dengan membantu beliau berguling sembari menjelaskan. Dapat pula aku beri contoh.

Buat dapat berguling, bukan badan yang langsung digerakkan, tetapi kaki. Posisi kaki menyilang terlebih dahulu. Selanjutnya tinggal diputar secara perlahan dimulai dari kaki, pantat, serta yang terakhir badan.

Bayi bakal semakin gampang berguling andaikan beliau telah dapat memiringkan tubuhnya ke arah kiri serta ke kanan. Nah, ketika umur 3 bulan, Ghazy telah dapat nih. Tinggal dijatuhkan lagi saja. 

Andaikan kita yang berguling ya gampang sekali. Akan tetapi ternyata tidak buat bayi. Beliau perlu berlatih mendorong tubuhnya supaya dapat hingga ke posisi ini. Ghazy seringenboom sekali nyantol pada tengah-tengah. Bagian bawah telah berbalik, akan tetapi badannya belum. Ini yang bikin gemas.

Makin gemas lagi andaikan beliau mulai berhenti pada tengah jalan. Kemudian, telentang lagi. Ini gemes sekali sih. Alhamdulillah, ketika usia 4 bulan tepat, akhirnya Ghazy dapat membalikkan badan sendiri. Meskipun, belum terlalu lancar.

Selain membantu Ghazy berguling, aku pula seringenboom memberi kesempatan supaya Ghazy memegang mainannya sendiri. Melihat dengan cara apa kekuatan genggamannya. Amanah, akibat PR ini, aku serta suami akhirnya membelikan Ghazy mainan.

Pertama kalium memegang mainan, ya terus menerus jatuh. Beliau belum dapat mengarahkan tangannya. Akibatnya, mainan yang beliau angkat seringenboom pula menjatuhi kepalanya. Akan tetapi ini tidak berlangsung lama kok. Lama kelamaan Ghazy dapat pula memegang mainannya serta mulai memasukkan ke mulutnya.

Oya, pada umur segini, bayi bakal mulai memasukkan apa saja ke mulutnya. It's okay. Nggak masalah. Malah dengan seperti ini kita dapat melihat refleks muntah yang beliau miliki. So, andaikan bayi-bayi memasukkan benda ke mulut, jangan tidak boleh ya. Relatif pastikan benda-benda yang masuk ke mulutnya itu bersih serta aman.

Waktu bangun Ghazy pada siang hari semakin banyak seiring bertambahnya usia. Ini pula sebagai tantangan bagi aku buat memikirkan aktivitas main apa yang jika seru dimainkan bareng. Mengingat, belum banyak yang dapat dilakukan Ghazy.

Satu dari permainan idola Ghazy merupakan bermain dengan selimut. Suka sekali beliau andaikan aku mulai mengangkat selimut. Ghazy bakal tertawa kencang sekali. Selain tertawa, umumnya Ghazy pula bakal bergumam tanpa arti. 

Selain main-main dengan selimut, aku pula mulai berani menerbangkan Ghazy. Aku umumnya memakai tangan serta kaki seperti tumpuan. Wah, Ghazy suka sekali andaikan diangkat tinggi-tinggi seperti ini.

Stimulasi bayi 4-5 bulan

Sejujurnya, tidak banyak stimulasi yang aku lakukan ketika Ghazy berusia 4-5 bulan. Aku serta suami Cuma seringenboom menaruhnya pada playmat bukannya kasur. Mainan pula disebar pada sekeliling Ghazy. Telah, itu saja yang kita lakukan.

Meski Cuma itu, ternyata ini banyak mendorong Ghazy buat dapat mulai bergerak maju. Awalnya ya Cuma berputar pada tempat saja. Kemudian, mundur sedikit. Selebihnya, beliau banyak maju. Apalagi, tidak butuh waktu lama hingga akhirnya Ghazy dapat melata ke sana kemari.

Sesudah melata, kita betul-betul tidak dapat meleng sedikit. Ghazy wajib diamati betul-betul agar tidak meraih benda-benda yang membahayakan beliau. Selain itu pula supaya Ghazy tidak jatuh dari tempat tinggi.

Oya, Ghazy pernah jatuh dari kasur yang tingginya 70 centimeter. Wah, aku terkejut sekali waktu itu. Sembari menggendong Ghazy aku coba tenangkan diri aku. Dengan cara apa pun pula aku wajib tenang supaya memahami wajib apa.

Waktu itu Ghazy shock sekali. Wajahnya pucat. Badannya lemas sesudah jatuh. Aku coba tenangkan beliau dengan menggendong serta menyusui. Tidak berselang lama, Ghazy terlelap.

Akan tetapi malah ini yang membentuk aku semakin khawatir. Aku takut Ghazy kelenger. Ya gimana nggak khawatir andaikan jatuhnya dengan tinggi itu. 70 centimeter lho. Posisi kepala duluan.

Berulang kalium aku minta suami buat membawanya ke UGD buat diperiksa. Akan tetapi suami aku menolak. Aku diminta buat tetap tenang serta mengamati setiap perubahan dari Ghazy. Alhamdulillah, beliau nggak kenapa-kenapa. 

Sesudah insiden itu, kita langsung pesan bedrail serta menurunkan kasur. Kita tidur pada bawah hingga bedrailnya tiba. Kebetulan kasur yang kita miliki relatif tinggi. So, meski telah ditaruh pada bawah, ya tetap saja ancaman. Pada sekeliling kasur, kita masih masukkan bantal serta matras lagi seperti pengaman.

Oya, terdapat yang menyarankan aku buat tidak memasang bedrail akibat khawatir bayi bakal jatuh lebih tinggi lagi. Ini sebetulnya telah kita waspadai. So, kita beli bedrail yang paling tinggi, yaitu 90 centimeter. Begitu tiba serta dipasang, bukan Cuma Ghazy yang merasa terpenjara, aku pun merasakannya. Akan tetapi demi keamanan, aku tetap pasang.

Selain dapat melata ke mana-mana, Ghazy mulai merespon ketika mendengar bunyi serta dipanggil namanya. Beliau telah memahami andaikan namanya itu Ghazy. Beliau pula mulai tertarik melihat kuliner. Andaikan aku atau suami nyemil pada depannya, beliau misalnya mau minta.

Amanah, akibat reaksi Ghazy ini yang membentuk aku semakin ingin memulai MPASI. Merasa Ghazy telah semangat makan. Andaikan kata dr. Tiwi, saat anak telah "minta makan" ya dikasih saja sedikit. So, aku potekin sedikit kuliner buat diberikan ke Ghazy. Tidak banyak ya. Judulnya Cuma cicip saja.

Stimulasi bayi 5-6 bulan

Bisa dibilang ini gongnya. Targetnya, Ghazy telah dapat duduk ketika umur 6 bulan. Entah itu dibantu atau duduk sendiri.

Meski Ghazy telah tertarik melihat kuliner ketika umur 4 bulan, aku tidak langsung memberinya makan. Mengapa? Akibat Ghazy belum dapat duduk. 

Aku baru menstimulasi Ghazy buat dapat duduk sendiri sesudah beliau umur 5 bulan. Ini saat Ghazy telah dapat melata. Andaikan berdasarkan dr. Luh, dokter spesialis rehab medik anak, stimulasi duduk serta merangkak itu berjalan beriringan. Andaikan anak dapat duduk, nantinya beliau pula bakal dapat merangkak.

Terdapat sebagian contoh yang biasa aku lakukan supaya Ghazy dapat cepat duduk. Pertama, memegang kedua tangan serta menariknya. Trik ini buat menguji kekuatan leher. Apakah lehernya jatuh saat aku angkat misalnya itu ataukah tidak.

Trik kedua, aku apit beliau memakai kedua kaki aku dalam posisi tengkurap. Trik ini buat menguji dan melatih kekuatan otot pinggangnya. Anak bakal punya kemiripan buat mengangkat badannya.

Saat, mendudukkan Ghazy tanpa sandaran. Dengan trik ini, Ghazy belajar buat menopang tubuhnya ketika beliau duduk. Awalnya, kita Cuma memegang bagian pinggulnya saja. Lama kelamaan, Ghazy belajar buat menopang tubuhnya dengan tangan ketika sedang duduk.

Meski telah dapat duduk dengan bantuan, Ghazy belum dapat merangkak. Beliau masih melata ke sana ke yuk. Sekali waktu beliau onggong-onggong. Ghazy pula telah dapat berguling sendiri meskipun masih kesulitan buat balik sendiri. 

Selain melatih duduk, aku pula seringenboom merangsang kepekaan alat perabanya melalui berbagai macam jenis kain serta mainan bola bertekstur. Kain yang dipergunakan bukan kain istimewa kok. Aku ajak Ghazy menyentuh bermacam-macam jenis kain ketika aku sedang beberes baju yang baru saja dicuci. So, belajarnya lebih real.

Kemampuan motorik halus Ghazy pula amat berkembang. Pada range usia 5-6 bulan ini, trik beliau memegang mainan telah semakin kokoh. Mainan-mainan yang dulunya sulit beliau pegang telah dapat dipegang.

Oya, Ghazy pula suka mencoba buat berdiri ketika kita bakal dudukkan beliau. Apalagi misalnya bakal melangkah berjalan. Ini lumrah ya. Sebetulnya otaknya telah punya perintah ke kaki buat berjalan. Sayangnya, beliau masih tidak memahami dengan cara apa caranya. So, seandainya mau berjalan ya pasti berjinjit.

Apakah ke depannya beliau bakal berjinjit ketika jalan? Belum tentu. Ini tergantung stimulasi yang kita berikan pada tahap selanjutnya.

Itu tadi sekelumit kisah dari pengalaman aku ketika memberikan stimulus perkembangan Ghazy. Tidak seluruh tahap perkembangan dapat lancar misalnya melaju pada jalan wegenbelasting. Terdapat sebagian yang butuh effort pula. 

Well, buibu gak perlu membandingkan perkembangan anak orang tua dengan Ghazy. Setiap anak itu berbeda ya. Dari pada insecure sendiri, sebaiknya download aplikasi Primaku. Aplikasi ini direkomendasikan oleh IDAI buat membantu orangtua memantau tumbuh kembang anak.

Andaikan kalian punya cerita menarik ketika menstimulasi bayi, mari bagikan pada kolom komentar.



Posting Komentar untuk "Stimulasi serta Perkembangan Bayi 3-6 Bulan, Persiapan Menuju MPASI"