Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gagasan Main Bareng Bayi 0-6 Bulan dengan Alat-alat Sederhana pada Tempat tinggal



Sebetulnya, aku mau nulis ini dari lama. Akan tetapi akibat waktunya nggak relatif untuk sering-sering blogging, gagasan ini masih ngendap pada keep notes. Akhirnya, goresan pena mengenai ide main bareng bayi ini dieksekusi pula.
Ide Main

Main nggak pakai mainan sama bayi tuh gimana konsepnya? Anaknya diajak main petak umpet gitu? 

Ya andaikan bayi 0-6 bulan diajak main petak umpet ya nggak dapat emang. Maksud main tanpa mainan ini, kita ajak main bayi dengan benda-benda sederhana yang terdapat pada sekitar kita. Gitu lho, buibu.

Waktu awal-awal lahiran, aku sempat menyesal. Mengapa sih dulu waktu belanja kebutuhan bayi nggak beli mainan pula? Beli apa gitu yang dapat dimainkan.

Emang nggak kepikiran sih. Pikir aku, beliau masih bayi sekali, masih banyak tidur pula, mana dapat main? Ternyata aku salah.

Bayi usia 0-2 bulan memang masih banyak tidur. Akan tetapi, pada waktu meleknya ini, banyak contoh yang dapat beliau lakukan. Terutama ketika siang hari yang waktu terjaganya lebih panjang.

"Yah, coba terdapat mainan, pasti dapat seru deh," begitu pikir aku dulu.

Tampaknya, Zuigeling Ghazy mendengar gundah gulana Umminya ini. Aku pula terkejut sendiri saat beliau seolah memberi clue seperti ini, "dapat kok main pakai ini." Gitu. 

Selain memakai benda-benda pada sekitar kita seperti mainan, main tanpa mainan pula dapat memakai anggota tubuh ayah atau orang tua. Trik ini selain dapat dipergunakan buat menaikkan bonding antara bayi serta orangtua, pun dapat digunakan seperti sarana olahraga bagi orangtua. 

Ide Main
Semakin mini usia bayi, semakin banyak waktunya yang digunakan buat tidur. Saat bangun, ini saatnya kita buat bermain. Tidak wajib memakai alat-alat tertentu. Kita apalagi dapat memanfaatkan pemberian Sang Pencipta ini, yaitu anggota badan kita.

Apa saja permainan yang dapat dimainkan bareng si mini? Mari, simak ide-ide main berikut.

1. Tummy Time pada Atas Dada Ayah/Orang tua

Menengkurapkan bayi atau yang biasa dikenal seperti tummy time ini punya banyak sekali manfaat lho. Selain dapat dipergunakan buat melatih otot leher, permainan dapat pula digunakan buat menaikkan bonding antara orangtua serta anak.

Terdapat banyak variasi tummy time yang dapat dipergunakan. Buat variasi yang tanpa memakai instrumen apapun ya dengan meletakkan bayi pada atas dada kita. Selanjutnya, tatap mata bayi serta ajak beliau bercakap-cakap.

2. Pesawat Terbang

Pada tempat tinggal aja so nggak terdapat waktu buat olahraga? Oops, jangan salah. Main sama bayi dapat sekali so agenda mencari keringat. Salah satunya ya permainan ini, pesawat terbang.

Inti dari permainan ini merupakan "menerbangkan bayi". Caranya sederhana, kita tinggal mengangkat bayi tinggi-tinggi sembari berseru, "terbang!"

Permainan ini dapat divariasikan dengan banyak sekali trik. Kita dapat mengayun-ayun bayi dengan tangan kita. Dapat pula memakai kaki kita buat mengangkat bayi tinggi-tinggi.

Tentu saja, usia bayi yang bakal diajak main wajib disesuaikan ya. Pastikan bayi otot leher bayi telah bertenaga buat melakukan permainan ini.

3. Ayunan pada Kaki Ayah/Orang tua

Ini pula permainan yang dapat dilakukan setah otot leher bayi bertenaga. Caranya pun gampang. Kita tinggal duduk pada atas kursi. Kemudian, letakkan bayi pada bawah atas tulang omkering kita. Ayun-ayunkan kaki sembari pegangi bayi. 

Ingat buat tetap ajak bayi ngobrol ya. Trik ini seru sekali buat dilakukan bareng. Selain itu, kita pula dapat melatih otot betis kita agar bertenaga menghadapi hari.

4. Pijat Bayi

Siapa bilang pijat bayi Cuma dapat dilakukan oleh tenaga profesional? Kita pun dapat melakukannya pada tempat tinggal. Trik ini, selain dapat membentuk relaks bayi, pula mampu menaikkan bonding kita dengan si mini.

5. Semut serta Gajah Berjalan

Pernah main ini nggak waktu mini dulu? Ini permainan zaman Sekolah Dasar, andaikan aku nggak salah ingat. Trik mainnya amat sederhana. Terdapat yang so jalan, terdapat yang so binatang. Orang yang so jalan bakal membiarkan tangan tangannya buat dilewati hewan-hewanan yang didesain orang lain.

Gimana bikin semutnya? Nggak bikin semut pula. Akan tetapi orang yang so hewan-hewanan tadi bakal memberikan sensasi ke orang yang so semut, seolah terdapat semut yang lewat. 

Andaikan gajah? Pakai kepalan tangan, kemudian ditepuk-tepukkan ke tangan itu.

Terinspirasi dari permainan itu. Kita dapat sekali pakai mainan ini ke anak kita. Kita dapat sensasi semut-semut pada tangan atau perutnya. Kemudian, ganti so gajah dengan ditepuk-tepuk halus. Mau nambah orang lewat? Bisaaa.

6. Bernyanyi Bareng

Aku yakin, ini permainan yang banyak dilakukan oleh para orangtua. Nggak wajib punya bunyi merdu buat menyanyikan lagu ke anak. Nyanyikan saja lagunya. 

Kita dapat pakai nyanyian buat memperkenalkan anggota tubuh, nama-nama nabi serta rasul, sholat, adab makan, serta lain-lain.

7. Kejar-kejaran

Nah, permainan ini wajib dilakukan bareng ayah serta orang tua. Tidak dapat satu dari. Kondisi lain yang wajib dipenuhi, otot leher anak telah amat bertenaga buat menyangga kepalanya. Perkiraan saat anak umur 4-5 bulan, dapat dilakukan permainan ini. 

Caranya, bayi digendong ayah atau orang tua dengan posisi memeluk. Pastikan bayi dapat melihat bagian belakang dengan terang. Ayah atau orang tua yang tidak menggendong bakal berperan seperti pengejar. 

Sebelum mengejar, beri tanda ke anak bahwa kita bakal mengejarnya. Kemudian, main kejar-kejaran deh. Permainan ini amat baik buat menaikkan bonding antara anak serta kedua orangtuanya. Andaikan telah terdapat kakak, kita pula dapat libatkan mereka buat main ini bersama-sama.

Ide Main

Sekali lagi, kita tidak wajib memberikan mainan mahal ke anak. Kita dapat memanfaatkan barang-barang ini buat bermain dengan mereka. Aku yakin seyakin-yakinnya andaikan semuanya pasti punya ini. Benda apa saja itu? Check this out!

1. Selimut

Ini dapat selimut apa aja ya. Selimut bayi dapat, selimut yang biasa kita pakai pula dapat. Bisa dibilang, ini mainan favoritnya Ghazy. Beliau andaikan lihat selimut, matanya langsung berbinar-binar.

2. Kaleng Bekas

Punya kaleng bekas pada tempat tinggal? Jangan dibuang. Cuci bersih aja. Nanti dapat dimanfaatkan buat media bermain bareng si mini.

3. Botol Bekas

"Nggak punya rattle nih, akan tetapi pingi stimulus kemampuan menggenggamnya si bayi."

Jangan risau. Andaikan pada tempat tinggal terdapat botol-botol bekas minyak telon, vitamin, minuman, madu, atau apapun itu, kumpulin aja dulu. Ingat dicuci bersih dulu. Selanjutnya kita dapat pakai botol-botol ini seperti pengganti rattle

Mau dihias bisa, nggak dihias pula bisa. Mana aja yang memudahkan kita. Aku tim yang mana? Telah pasti tim tidak dihias.

4. Galon Kosong

Punya sebagian galon pada tempat tinggal? Sebelum diisi ulang, galon-galon ini dapat lho dijadikan mainan. Galon ini perkiraan dapat digunakan buat bayi usia 5-6 bulan. Andaikan bayi yang lebih mini lagi, masih belum dapat ya.

5. Selendang atau Jarik

Siapa yang pakai jarik atau selendang buat menggendong? Aku bukan salah satunya sih. Akan tetapi punya. Umumnya yang pakai mbah-mbahnya. Nah, andaikan mbah-mbahnya kembali, selendang ini beralih peranan dari instrumen gendong sebagai alat-alat main.

6. Sapu Tangan

Ini adalah satu dari barang wajib punya andaikan punya bayi. Selain buat serbet gumoh, sapu tangan pula dapat digunakan buat mainan lho. Aku umumnya tidak memakai sapu tangan baru buat main. Ya sapu tangan bekas gumoh itu yang aku pakai. 

7. Alat-alat Dapur

Ini pasti semuanya punya ya. Panci, wajan, piring serta gelas plastik, spatula, serta masih banyak lagi. Seluruh alat-alat ini dapat sekali dijadikan mainan buat bayi. Pastikan saja bahan yang digunakan aman buat bayi. Serta, pastinya buka panci, wajan atau teflon mahal ya. Dapat nangis mamak andaikan itu digebruk-gebruk bayi.

8. Cermin

"Mirror mirror on the wall, siapa perempuan paling anggun pada dunia?"

Nggak wajib punya cermin ajaib buat main dengan si mini. Cermin apapun yang kita punya dapat sekali digunakan. Bayi-bayi tuh umumnya suka sekali melihat bayangannya sendiri pada cermin. Butuh waktu hingga mereka paham andaikan bayangan yang terdapat pada dalam cermin itu bayangan mereka sendiri.

9. Senter

Seluruh orang pasti punya dong. Andaikan nggak punya senter biasa, paling tidak kita dapat pakai smartphone kita buat senter. Instrumen ini dapat dipergunakan buat memperkenalkan draf gelap terang ke anak. Selain itu, kita pula dapat bermain bayangan tangan dengan senter ini. 

10. Kitab atau Brosur

Wajib kitab anak? Tidak. Kitab apa saja yang bergambar, dapat kita pakai. Apalagi, andaikan tidak terdapat kitab, pakai saja brosur-brosur dengan gambar besar. Selebihnya, kita dapat kembangkan daya cipta kita buat ajak anak ke dunia yang baru ini.
Ide Main

Meski Cuma memakai alat-alat sederhana pada tempat tinggal, banyak gagasan main yang dapat kita kembangkan lho. Ini beliau contoh-contohnya.

1. Tenda-tendaan

Ini satu dari permainan idola Ghazy. Gampang, sederhana serta membuatnya antusias. Kita umumnya memakai selimut buat dijadikan tenda. Kemudian, beraktivitas pada dalam tenda tadi.

2. Bersembunyi pada Gua

Selain main tenda-tendaan, ini pula permainan lain yang Ghazy suka. Kita pakai selimut seperti guanya. Andaikan waktunya sembunyi, kita selimutkan tubuh kita berdua dengan selimut.

"Mari, sembunyi pada gua!"

3. Ditelan Paus

Ingat kisah Nabi Yunus yang ditelan paus? Nah, kita dapat memakai selimut buat memainkan ini. Kita selimutkan saja tubuh kita dengan anak, seolah-olah kita sedang ditelan paus. Pada dalam selimut, kita dapat memainkan kiprah seolah-olah sedang minta tolong akibat ditelan paus.

"Tolong, tolong! Ummi sama Ghazy ditelan paus! Tolooong!"

Wah, Ghazy antusias sekali andaikan main ini. Membuka selimut artinya menyelamatkan diri dari paus. So saat selimut dibuka, "alhamdulillah, kita selamat."

4. Marakas dari Botol Bekas

Botol-botol bekas yang kita punya, dapat diisi dengan biji-bijian atau beras. Selanjutnya, botol ini dapat dijadikan marakas atau rattle buat anak. Pada usia 3 bulan, mereka bakal belajar menggenggam. Andaikan kemampuannya telah baik, beliau bakal dapat menggerak-gerakkan botol itu, misalnya bermain marakas.

5. Main Gendang dari Kaleng Bekas atau Panci

Perkiraan saat anak umur 5-6 bulan, saat mereka telah dapat duduk juga melata, permainan ini dapat mulai dimainkan. Kita tinggal ajarkan anak buat memukul-mukup kaleng bekas atau panci. Perdengarkan bunyinya. Ajak anak buat mengamati bunyi sembari bernyanyi.

6. Menggelindingkan Botol atau Kaleng Bekas

Tidak terdapat bola, botol atau kaleng bekas pun so. Permainan ini aku temukan tidak sengaja. Awalnya Ghazy asyik sendiri main kaleng bekas. Kemudian, kalengnya menggelinding ke segala arah. Aku hanya bantu mengambilkan.

Lama kelamaan timbul gagasan baru. Mengapa aku tidak bermain menggelindingkan kaleng saja dengan Ghazy? Sesudah itu, aku coba. Reaksi Ghazy jauh lebih antusias dibanding ketika beliau main sendiri.

Oya, permainan ini baru dapat dimainkan sesudah 4 bulan ya. Saat anak telah mulai melata atau merangkak, duduk dengan bantuan atau tidak, serta tentunya menopang badan dengan kedua tangannya.

7. Mendorong Galon Bekas

Permainan ini dapat dipergunakan buat membantu anak supaya dapat merangkak. Gulingkan saja galon pada depan anak. Kemudian, abaikan anak mendorong galonnya.

8. Menangkap Ujung Sapu Tangan

Permainan ini dapat dilakukan semenjak anak usia kurang dari 1 bulan. Pandangan matanya memang belum dapat fokus. Akan tetapi dengan permainan ini, kita so dapat menstimulasi pandangan anak. Kita pula dapat memastikan sedari dini, apakah penglihatannya baik-baik saja.

9. Mencabut Sapu Tangan dari dalam Genggaman Ayah/Orang tua

Sesudah anak sanggup menggenggam, coba tantang anak ke permainan dengan level lebih tinggi, yaitu mencabut. Kita dapat pakai sapu tangan. Genggam saja sapu tangannya serta sisakan satu dari ujung. Abaikan anak mencabut sapu tangan itu.

10. Mengamati Bayangan pada Cermin

Bayi suka sekali bercermin. Awalnya, beliau belum menyadari bahwa bayangan yang terdapat pada dalam cermin itu merupakan dirinya. Beliau pikir itu temannya. Lama kelamaan beliau bakal mulai paham. Kita dapat pakai cermin buat memperkenalkan anggota tubuh anak, memperlihatkan siapa saja yang terdapat pada dalam cermin.

11. Bermain Bayangan

Aku jarang memainkan ini dengan Ghazy. Akan tetapi, andaikan Ghazy tidak kunjung tidur pada malam hari, umumnya aku bakal memainkan permainan bayangan untuknya. Wah, Ghazy suka sekali melihat bayang-bayang tangan yang menyerupai bentuk binatang. 

Sebetulnya, tidak banyak bentuk binatang yang dapat aku tiru. Amanah, aku lupa trik memainkannya. Meski begitu, dengan sedikitnya bentuk yang aku memahami, itu saja telah relatif membentuk Ghazy antusias mebdengar kisah-kisah aku.

12. Membaca Nyaring

Ini aktivitas yang dapat dilakukan semenjak dalam kandungan. Sesudah anak lahir, kita dapat mulai memperkenalkan beliau dengan kitab. Tidak masalah jika beliau belum dapat merespon. Lama kelamaan pasti dapat, melainkan beliau punya gangguan kesehatan serius.

13. Bermain Ayunan

Dulu, waktu mini aku suka sekali bermain ayunan pada sarung ayah. Sesudah punya anak, aku pula ingin memperkenalkan asyiknya main ayunan bareng ayah ibunya. Permainan ini dapat dilakukan bersama-sama dengan kedua orangtua. 

Pertama-tama, bentangkan selimut, seprei, atau jarik. Paling gampang ya dengan jarik. Kemudian, letakkan anak pada tengah-tengah. Ayah serta orang tua memegang ujung-ujung kain. Andaikan telah, bersama-sama kain itu diangkat serta diayunkan. Ini anak suka sekali bermain semacam ini 

14. Tummy Time

Banyak trik yang dapat dilakukan ketika tummy time. Pada awal, tadi telah dicontohkan dengan meletakkan bayi pada atas dada. Trik lain, rol selimut serta tekuk sampai membangun alfabet U. Andaikan telah, letakkan bayi tengkurap dengan gulungan selimut seperti penyangga dada.

Gulungan selimut dapat diganti dengan bantal menyusui ya. Andaikan anak telah tengkurap, kita dapat ajak beliau ngobrol, memperlihatkan cermin pada depan anak, atau membawakan mainan favoritnya.

Banyak gagasan permainan yang dapat kita lakukan dengan meski memakai alat-alat sederhana. Sejatinya, contoh yang terpenting dari aktivitas main anak itu bukan dilihat dari seberapa banyak mainan atau harganya. Contoh yang penting serta wajib terdapat malah hubungan dengan orangtua. Keterlibatan langsung orangtua ketika membersamai anak dalam setiap aktivitas mainnya.

Dengan cara apa? Telah main apa saja dengan anak hari ini? Mari, cerita pada kolom komentar.



Posting Komentar untuk "Gagasan Main Bareng Bayi 0-6 Bulan dengan Alat-alat Sederhana pada Tempat tinggal"