Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kentut Ketika Berhubungan Seks, Apakah Ini Normal?



Pada tengah panasnya sesi bercinta, tiba-tiba… “Duut….!” Familiar dengan skenario ini? Kentut ketika berhubungan seks, meski terdengar memalukan, merupakan contoh yang lumrah serta dapat terjadi pada setiap pasangan. Apa penyebabnya?


Penyebab kentut ketika berhubungan seks


Buang angin, nama lain kentut, itu sendiri adalah contoh yang normal. Kentut adalah pelepasan tumpukan gas dari dalam perut yang dihasilkan oleh gerak peristaltik, serangkaian kontraksi otot usus unntuk menggerakkan sisa kuliner menuju anus.


Gerak peristaltik membuat ruangan bertekanan tinggi yang memaksa segala isi usus, termasuk gas yang dihasilkan kuman usus, buat bergerak maju menuju menuju anus, yang notabene mempunyai tekanan lebih rendah. Gas lebih gampang bergerah dibanding komponen lainnya, serta gelembung-gelembung gas mini ini bersatu sebagai gelembung udara yang lebih besar sesaat menuju “pintu keluar”.


Proses ini dirangsang oleh akitivitas makan. Itulah mengapa kita merasa ingin buang air besar atau kentut sesudah makan.


Akan tetapi aktivitas seks pula dapat memicu buang angin. Pasalnya, seks melibatkan banyak tekanan pada rektum Sobat. apabila Sobat mempunyai gas pada dalam sana yang belum terbuang sebelumnya, serta anus Sobat tidak relatif bertenaga buat menahannya, bukannya tidak mungkin sesi bercinta Sobat bakal sedikit diinterupsi oleh bebauan spesial.


Penyebab perempuan kentut ketika berhubungan seks dapat berbeda


Laki-laki serta perempuan dapat sama-sama kentut ketika seks akibat alasan pada atas. Akan tetapi khususnya pada perempuan, kentut ketika berhubungan seks dapat berasal dari tempat berbeda selain anus, yaitu lewat vagina.


Buang angin melalui vagina, dikenal sebagai queef, tidak ditimbulkan oleh aktivitas kuman dalam sistem pencernaan. Queef merupakan output dari pelepasan udara yang terjebak pada dalam vagina. Pasalnya, vagina tidak berbentuk misalnya tabung lurus tetapi bergelombang serta berkerut-kerut, sebagai akibatnya memudahkan udara terperangkap pada dalam vagina. Terjadinya queef pula umumnya dihubungkan dengan melemahnya otot-otot yang terdapat pada vagina serta pelvis.


Tidak misalnya buang angin yang berasal dari anus, kentut yang berasal dari vagina tidak berbau.


Kemudian, mengapa dapat keluar ketika berhubungan seks?


Ketika Sobat berhubungan seks, gerakan serta gesekan dari piemel mampu mengakibatkan tekanan pada anus yang terletak pada sebelah dinding vagina. Selain itu, gesekan piemel yang bolak-balik ini, mampu dengan gampang mengundang gas masuk serta terjebak pada dalam vagina. So kadang ketika Sobat akan mencapai titik puncak, otot-otot pada sekitar instrumen gender Sobat bakal rileks serta dapat saja melepaskan gas yang terjebak pada dalamnya.


Selain berhubungan seksual, penggunaan tampon atau alat-alat lain misalnya sex toy pun mampu mengakibatkan angin terdorong sebagai akibatnya menimbulkan bunyi misalnya bunyi buang angin. Kemudian, pemeriksaan vagina oleh dokter atau ginekolog pun pula mampu mengakibatkan queef, akibat umumnya dokter atau ginekolog bakal memakai instrumen (spekulum) buat menyelidiki bagian dalam vagina.


Dengan cara apa trik mencegah kentut ketika berhubungan seks?


Terdapat sebagian contoh yang mampu Sobat lakukan buat mencegah kentut ketika berhubungan seks. Pertama-tama hindari kuliner yang mampu memicu kentut apabila Sobat berencana buat naik ranjang malam ini. Kacang, susu, sayuran tertentu (kentang, lobak, sawi, gandum), sampai spuitwater serta permen karet adalah kuliner penyebab kentut yang paling umum.


apabila masalah kentut Sobat bukan berasal dari kuliner, beberapa pakar menyarankan Sobat buat melatih otot panggul dengan senam kegel. Senam kegel dapat Sobat lakukan setiap hari, sebagian kalium dalam sehari selama 10 hingga 15 dtk. Cobalah buat melakukan latihan ini setidaknya 3 set dalam sehari supaya mendapatkan output yang maksimal.


Selain itu, posisi seks pula berpengaruh pada keluar atau tidaknya kentut ketika bercinta. Sobat dapat menghindari posisi membungkuk atau tengkurap, misalnya doggy style atau posisi seks berdiri. Disarankan pula buat melakukan penetrasi seks dengan tempo atau gesekat yang lebih lambat, supaya udara tidak terjebak pada dalam vagina.


Serta yang paling mudahnya, Sobat dapat menertawakan saja bunyi kentut yang keluar seperti contoh konyol sembari melanjutkan bercinta dengan pasangan tercinta.


Hello Health Group serta Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, penaksiran, juga pengobatan. Silakan cek halaman kebijakan editorial kita buat berita lebih detail.

Posting Komentar untuk "Kentut Ketika Berhubungan Seks, Apakah Ini Normal?"