6 Masalah Serius yang Terjadi Dampak Kecanduan Seks

Kecanduan seks sebagai masalah serius yang perlu mendapat perhatian istimewa. Jangan pernah menyepelekan contoh ini apalagi apabila Sobat sendiri yang mengalaminya. Pasalnya, ketika seseorang kecanduan seks terdapat banyak sekali akibat negatif yang bakal timbul dalam kehidupannya. Berikut ulasan mengenai banyak sekali dampak kecanduan seks.

Apa itu kecanduan seks?

Kecanduan seks merupakan kondisi ketika seseorang tidak dapat mengelola sikap seksualnya. Pikirannya dipenuhi mengenai hal-hal berbau seks yang tidak dapat dia lepaskan. Dia pula tidak dapat mengarahkan dorongan seksualnya layaknya orang normal lainnya. Alhasil, dia kerap melakukan banyak sekali sikap tidak lumrah seputar seks meski telah tau terdapat konsekuensinya.

Umumnya seseorang yang kecanduan seks mempunyai ciri-ciri seperti berikut:

• Menjadikan seks seperti contoh yang pokok serta mengesampingkan aktivitas lain.


• Masturbasi dengan rutin saat sendirian.


• Hobi menonton video pornografie.


• Mempunyai banyak pasangan buat sekadar memuaskan ambisi seksualnya.


• Melakukan akivitas seks yang tidak pantas misalnya memperlihatkan instrumen gender pada depan publik.

Kata lain buat memberi gambaran kecanduan seks merupakan ketergantungan seksual, hiperseksualitas, nymphomania pada perempuan, serta satyriasis pada laki-laki. Banyak sekali perawatan profesional sangat dibutuhkan buat mengarahkan kondisi pengidapnya supaya tidak semakin jelek.

Apa saja dampak kecanduan seks?

1. Terkena penyakit gender

Berdasarkan gegevens dari Departmental Management of the USDA, sekitar 38 % laki-laki serta 45 % perempuan yang kecanduan seks mempunyai penyakit gender dampak sikap tidak terkendalinya. Dengan cara apa tidak, orang yang kecanduan seks seringenboom kalium berganti-ganti pasangan tanpa memedulikan kondisi kesehatan pasangannya. Apalagi, tidak jarang mereka berhubungan badan dengan pekerja seks komersial.

2. Kehamilan yang tidak diharapkan

Nyaris 70% perempuan yang kecanduan seks bakal mengalami paling sedikit sekali kehamilan yang tidak diharapkan. Tentu saja, apabila kehamilan tidak direncanakan serta diharapkan, bakal berdampak jelek bagi kesehatan orang tua juga bakal bayi.

3. Tidak produktif serta cenderung menyendiri

Seseorang yang kecanduan seks pula cenderung tidak produktif serta cenderung menyendiri. Contoh ini akibat dia cenderung menghabiskan separuh besar waktunya buat terlibat dalam aktivitas seks. Alhasil, dia sulit buat berkonsentrasi pada tempat kerjanya. Contoh ini pula membentuk kontak dengan famili, sahabat, serta rekan kerja pun memburuk akibat yang dipikirkannya hanyalah seks, seks, serta seks.

4. Gangguan psikologis

Dampak kecanduan seks, seseorang dapat mengalami masalah psikologis yang relatif serius. Mereka seringenboom kalium merasa malu, tidak berdaya, serta stres akibat sulit mengarahkan dirinya. Contoh ini membentuk dia merasa cemas, depresi, tempramental, sampai menyalahgunakan zat atau obat terlarang.

5. Kesulitan membina kontak  yang sehat

Orang yang kecanduan seks mempunyai gairah yang lebih besar dibandingkan dengan orang normal lainnya. Alhasil, contoh ini membuatnya terus ingin melakukan aktivitas seksual meski mungkin baru saja melakukannya. Kondisi ini nantinya bakal sangat sulit dipahami oleh pasangan normalnya.

Selain itu, dia pula cenderung menghabiskan waktunya buat terlibat dalam hal-hal berbau seks. Contoh ini tidak jarang membentuk dia melalaikan pasangannya serta lebih mementingkan kesenangannya. apabila telah seperti ini, tentu sangat sulit buat membina kontak yang sehat serta normal layaknya pasangan lain.

6. Terjerat masalah aturan

Dorongan seks yang tidak terkendali dapat membentuk seseorang terjerat dalam perkara aturan. Pelecehan seksual, pelecehan seksual, sampai mengintip orang lain dengan memasang cctv pada kamar mandi umum dapat sebagai aktivitas liar dampak kecanduan seks. Contoh-hal misalnya inilah yang selanjutnya membentuk efek sebagai pecandu seks sangat berbahaya.

Hello Health Group serta Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, penaksiran, juga pengobatan. Silakan cek halaman kebijakan editorial kita buat berita lebih detail.

Berbagi :