Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Liburan Bareng Bayi Ketika Pandemi, Yey or Ney?



liburan saat pandemi

Siapa yang udah rindu liburan angkat tangan? Ini sih aku sekali. Aku udah rindu dapat liburan dengan tenang tanpa memikirkan wajib mematuhi segala protokol kesehatan. Aku pula rindu sekali pingin kembali ke tempat tinggal. Maklum, semenjak pindah ke Bogor, aku belum pernah kembali kampung.

Sayangnya, aku punya kondisi yang tidak dapat sembarangan buat keluar tempat tinggal. Apalagi, orang masuk ke tempat tinggal pun nggak dapat sembarangan. Aku punya bayi. Nggak kebayang sih andaikan anak aku hingga sakit serta kita wajib terpisah buat sebagian waktu atau apalagi selamanya. Membayangkan itu saja, aku udah ambyar duluan.

liburan saat pandemi

Andaikan ditanya, takut nggak sih keluar tempat tinggal? Jawabannya ya takut. Apalagi banyak orang yang melalaikan segala protokol kesehatan ini. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri pula andaikan aku betul-betul tidak tahan terdapat pada tempat tinggal saja. Cita rasanya udah kaya mau meleduk. Pingin sekali liburan serta ajak Ghazy ke tempat wisata famili.

Tidak seluruh keinginan wajib dipenuhi. Ini yang selama ini aku pegang. Apalagi, ini relatif buat so rem aku buat tidak merengek minta liburan ke suami. Aku relatif tenang meski banyak menghabiskan waktu pada tempat tinggal hingga aku baca postingan satu dari sahabat yang berlibur ke Kebun Raya Bogor. Dari situ, aku mulai berpikir andaikan tampaknya tidak masalah mengajak Ghazy liburan ke tempat wisata. Asalkan, tempat wisata yang dipilih relatif aman buat menjaga jarak dari orang lain.

liburan saat pandemi

Pingin sekali jalan-jalan atau liburan bawa bayi. Akan tetapi, nggak pingin risau berlebih akibat  memang sedang dalam pandemi. Ini sih dapat sekali diakalin. Tinggal gimana kita aja buat menentukan tempat wisata mana yang bakal dituju. Andaikan aku serta suami, terdapat 2 contoh yang sebagai pertimbangan kita dalam menentukan tempat wisata.

1. Tempatnya terdapat pada alam terbuka

Waktu awal-awal pandemi, aku sempat cari memahami benerapa trik penyebaran virus ini. Virus ternyata amat gampang menyebar andaikan kita terdapat pada dalam ruang tertutup dengan sirkulasi udara yang jelek. Droplet yang keluar bakal terkungkung dalam ruangan dalam waktu lama. Apalagi, beliau dapat menempel ke benda-benda sekitarnya.

Akibat alasan inilah, kita selalu menentukan tempat wisata alam terbuka. Ini pula terinspirasi dari Zaskia Mecca yang membawa pasukannyae satu dari coban pada Jogja. Tempatnya seru sekali. Anak-anak suka. Orangtua pun tenang.

2. Pilih tempat wisata yang sepi

Well, menentukan tempat wisata pada alam terbuka tidak sebagai satu-satunya pertimbangan ya. Sebagian tempat wisata, meski judulnya wisata alam ternyata malah membentuk risau. Mengapa? Ramai.

Kebayang nggak sih andaikan kita liburan pada tempat ramai dengan kondisi pandemi semacam ini? Andaikan aku serta suami sih, telah pasti wagen tidak tenang. Kepikiran andaikan bertemu sama Orang Tanpa Tanda-tanda (OTG). Iya andaikan daya tahan tubuh kita baik, andaikan nggak? Kasihan Ghazy sih.

Pada dasarnya, tempat wisata yang dipilih pula wajib memungkinkan kita buat melakukan physical distancing pada sana. So, ketika liburan bareng famili, semuanya dapat enjoy menikmati liburan.

liburan saat pandemi

2 contoh yang aku sebutkan pada atas telah dapat sebagai pertimbangan buat menentukan letak yang aman buat liburan. Setidaknya, hingga letak tuh udah tenang. Kita nggak kepikiran ini itu lagi. Akan tetapi, namanya liburan ya. Dapat so kita butuh makan pada letak. Dapat so pula, kita butuh tempat buat bermalam. Serta, pastinya kita pula butuh letak buat beribadah. 

Nah loh, andaikan telah seperti ini, banyak faktor lain yang wajib dipertimbangkan supaya liburan tetap aman serta nyaman bareng bayi. Terdapat sedikit tips dari aku yang jika dapat membantu kalian yang ingin sekali liburan famili dengan budget minimalis akan tetapi tetap aman. Simak ya.

1. Hindari bepergian dengan memakai mode transportasi umum

Pingin jalan-jalan ke luar kota atau apalagi luar pulau? Andaikan dapat ditahan dulu deh. Apalagi masih punya bayi. Selain pertimbangan jarak, ini lagi terdapat koronce guys. Andaikan pergi keluar kota atau pulau vermag pasti butuh transportasi umum. Nggak mungkin naik kendaraan pribadi aja. Sementara itu, kita nggak dapat menjamin apakah orang yang kita temui pada sana peduli dengan protokol kesehatan. Realitaya, kita memahami sendiri berapa banyak orang yang telah abai dengan contoh ini.

So, andaikan mau liburan, sebisa mungkin buat menghindari pakai mode transportasi umum. Apalagi bawa bayi. Andaikan punya kendaraan beroda empat serta dapat dimanfaatkan, alhamdulillah. Andaikan misal nggak punya, coba cari tempat lain yang dekat akan tetapi dapat digunakan liburan pula. Bayi tuh mintanya nggak aneh-aneh kok. Sebetulnya, beliau nggak diajakin ke mana-mana pula nggak masalah. Kitanya aja yang bosen andaikan pada tempat tinggal aja.

2. Hindari makan pada tempat umum

Liburan memang nggak komplit andaikan tidak merasakan masakan pada wilayah setempat. Akan tetapi, kita pula wajib ingat andaikan ini sedang dalam pandemi. Orang makan ya pasti buka masker. Nah, masalahnya tidak seluruh tempat makan memungkinkan buat physical distancing. So, andaikan memang tidak mendesak sekali, sebaiknya hindari makan pada tempat umum. 

Terdapat baiknya andaikan kita bawa bekal makan dari tempat tinggal. Seluruh alat-alat makan dari tempat tinggal yang kita telah percaya kebersihannya. Kalaulah ternyata tidak dapat, pilihan drive thru dapat pula dijadikan opsi. Terakhir sekali, andaikan nggak dapat bawa bekal atau drive thru, coba pilih tempat makan yang tidak terlalu ramai. So, kita masih dapat makan dengan tenang pada sana.

"Andaikan nggak ramai vermag umumnya nggak lezat."

Pilih makan lezat terus bertemu OTG apa pilih aman? Itu sih pilihannya. Seluruh kembali ke pilihan masing-masing. Resiko serta konsekuensi pula ditanggung sendiri.

3. Pilih masjid yang aman

Maksudnya apa nih? Gini, awalnya sih aku pikir seluruh masjid itu telah aman. Ternyata tidak demikian. Terdapat masjid yang punya tempat wudhu mini. Sementara itu, lokasinya pada tepi jalan besar serta memang seringenboom digunakan transit sholat. Ini sih telah terang big no ya.

Andaikan nemu masjid yang seperti ini, mending cari yang lain aja. Ini pula so reminder untuk kita buat segera cari tempat sholat andaikan udah waktunya. Pada dasarnya sih, jangan sholat pada injury time. Takutnya nggak keburu serta mampu masjid yang kurang aman buat jaga jarak.

4. Arif menentukan penginapan, jika wajib bermalam

Aku pribadi tidak menyarankan buat liburan hingga bermalam pada suatu tempat. Mengapa? Kita tidak memahami pasti dengan cara apa SOP penginapan saat pandemi. Iya andaikan taat protokol sekali. Andaikan nggak?

Akan tetapi, semisal wajib sekali bermalam, sebaiknya betul-betul mempertimbangkan penginapan yang bakal sebagai tujuan. Pilih yang bersih serta nyaman. Selama pada penginapan, kita dapat  makan dari dalam kamar saja. Meskipun banyak sekali fasilitas yang diberikan oleh penginapan, sebelum memakai sebaiknya dicek terlebih dahulu dengan cara apa situasi pada sana. Memungkinkan buat berkerumun atau tidak?

5. Patuhi protokol kesehatan serta jangan memaksa

Maksudnya apa sih? Prioritas pokok kita ketika ini merupakan sehat. Jangan hingga gara-gara liburan terus so sakit. Jangan hingga ya. Naudzubillah zoogmoeder dzalik.

So, jangan memaksakan keadaan andaikan memang tidak memungkinkan buat berlibur. Sabar aja dulu. Tunggu keadaan membaik atau terdapat vaksin. Te syaa Sang Pencipta seluruh bakal indah pada waktunya.

Oya, andaikan memang telah pingin sekali jalan-jalan akan tetapi terkendala ini itu, jalan-jalan keliling kota mungkin dapat so pilihan. Tujuannya ke mana? Ke mana aja bisa, berasal pada kendaraan beroda empat aja. Aku umumnya gitu andaikan weekend. Keliling Kota Bogor tanpa terdapat tujuan yang pasti. Literally secara acak.

So, andaikan ditanya bisa nggak sih liburan bareng bayi ketika pandemi? Jawabannya tergantung situasi serta kondisi. Letak wisata tujuannya mana, kondisi pada sana misalnya apa serta lain-lain. Andaikan memang memungkinkan buat jaga jarak serta meminimalisir penyebaran virus, oke-oke aja sih. Akan tetapi andaikan tidak ya mending jangan.



Posting Komentar untuk "Liburan Bareng Bayi Ketika Pandemi, Yey or Ney?"