Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seluk Beluk Kelas Online, Mulai dari Persiapan hingga Tips Menghadapi Peserta



Kelas online
Sesudah sekian lama, akhirnya aku memberanikan diri buat membuka kelas online lagi. Apalagi andaikan bukan mengenai blog. Kalium ini, aku bekerja sama dengan Revowriter.
Amanah, waktu berbadan dua Ghazy, aku sempat terpikir buat mengurangi seluruh aktivitas online aku. Menjalani urusan ekonomi online shop dengan selow. Blogging pula seminggu sekali saja, akan tetapi kontennya diperkuat. Seandainya mau open group online, mungkin nanti andaikan Ghazy telah umur 1 tahun. 

Akan tetapi hari kemarin itu tiba-tiba mampu tawaran serta aku langsung iyakan. Sesudah bilang iya baru ingat andaikan terdapat Ghazy. Baru deh menyesal mengapa jawabnya nggak pakai mikir.

Aku dialog dulu dengan suami. Minta lampu hijau serta dukungan dia. Tentu saja, agar apa yang aku jalani dapat so berkah serta diberi kemudahan buat menjalaninya. Alhamdulillah, restu telah didapat. Bismillah, aku melaju.

Kelas online
Ini bukan kalium pertama aku membentuk kelas online. Sebelumnya, aku pula seringenboom mengikuti berbagai macam rupa kelas online. Terdapat yang punya aturan sistematis serta memudahkan. Terdapat pula yang andaikan kelewat hadir, ya udah ikhlasin aja andaikan berat hati buat manjat chat.

Aku menyadari bahwa orang-orang yang menentukan ikut kelas online, umumnya merupakan orang-orang yang super sibuk. Apalagi andaikan kelas ini ditujukan buat ibu-ibu. Apakah terdapat waktu leyeh-leyeh Sobat? Sulit sekali, bukan?

Karenanya, aku coba meramu seperangkat aturan yang jika dapat mempermudah proses transfer ilmu ini. Namanya kelas online, mau digas pol kayak apa ya tetap bakal terdapat kekurangannya. Akan tetapi, setidaknya dengan berbagai macam rupa persiapan, kita dapat meminimalisir contoh ini.

Apa saja persiapan yang aku lakukan? Check this out!

1. Amati, Tiru, serta Modifikasi Aturan Kelas dari Kelas Online Lain

Akibat kelas ini merupakan kelas blog aku yang kedua, sebetulnya tidak terlalu sulit buat meramu materi. Aku ambil sebagian materi dari kelas sebelumnya, selanjutnya aku modifikasi lagi. Aku sesuaikan dengan objek peserta.

Aku pula belajar dari kelas online yang lain. Terutama, terkait rules yang bakal diterapkan pada kelas aku nanti. Mana yang jika dapat membentuk peserta serius mengikuti materi? Mana yang jika memudahkan peserta? Serta, masih banyak lagi.

Aku sadar bahwa kelas online tidak bakal pernah dapat menggantikan posisi kelas offline. Apa yang aku rancang buat kelas, dapat so bakal terdapat sebagian orang yang tetap saja kesulitan. Tidak masalah, setidaknya aku sudah berupaya buat mencari trik memudahkan mereka.

2. Membentuk Slide Materi

Kelas blog kalium ini memang sama-sama dasarnya. Akan tetapi, bukan berarti materi yang diberikan sama persis ya. Tidak.

Materi yang aku berikan telah aku upgrade serta sesuaikan dengan perkembangan toneelpodium. Aku pula telah menjalani banyak contoh baru dari kelas sebelumnya. So, pada sinilah aku bagikan seluruh yang aku memahami.

Pada kelas blog kalium ini, aku membentuk materi bukan Cuma berupa slide, audio serta text saja. Kalium ini aku masukkan video tutorial buat memudahkan para peserta memahami langkah demi langkahnya. Video ini pula aku untuk akibat kemungkinan hilangnya mini, melainkan peserta menghapus seluruh pesan.

Mengapa? Video aku unggah ke Channel Youtube aku. 

"Orang lain dapat lihat dong?"

Tentu tidak. Video yang aku berikan merupakan video dengan akses terbatas. Cuma mereka yang punya verbinding video yang sanggup membukanya. Jangankan orang lain, aku saja kesulitan buat melihat lagi andaikan tanpa verbinding.

3. Menyusun Materi ke Grup Persiapan

Sesudah slide serta video siap, aku mulai menyusun materi satu vanaf satu ke grup persiapan. Satu slide aku unggah kemudian aku jelaskan memakai audio atau text. Saat melakukan contoh ini, aku seringenboom membayangkan sedang mengajar langsung dengan mereka. 

4. Cek Output

Adanya grup persiapan amat sangat memudahkan aku buat mengecek kembali hasilnya. Setiap materi, umumnya aku cek terlebih dahulu sebelum aku lanjut ke materi berikutnya. Aku cek lagi apakah gambar dapat keluar. Apakah terdapat penerangan yang aku rasa kurang terang? 

Andaikan seluruh materi oke, aku baru lanjutkan membentuk materi selanjutnya. Akibat proses ini, aku butuh waktu lama buat membut materi.

5. Perbaiki Materi Jika Perlu

Andaikan terdapat yang tidak benar atau kurang terang dengan cara apa? Ya dibetulkan. Aku tidak jarang melakukan take audio atau video berulang kalium. Memang sebuah effort yang besar. Akan tetapi andaikan trik ini dapat memudahkan orang lain dalam memahami mater, mengapa tidak?

Kelas online

Sesudah persiapan selesai, waktunya kelas dimulai. Amanah, aku agak deg-degan buat memulai kelas blog yang satu ini. Kelas ini merupakan kelas pertama aku kerja sama dengan komunitas lain. Khawatir ini itu telah pasti ya. Makanya, aku siapkan semuanya sedetail mungkin.

Sayangnya, aku lupa andaikan mental aku pun wajib ditata buat menemui manusia-manusia baru yang mungkin tingkahnya agak menggelitik pada relung jiwa. Aku memang seringenboom ikut kelas online, akan tetapi sejujurnya aku tidak banyak memperhatikan orang lain. Pada kelas blog aku yang pertama pula rata-rata dari lingkup pertemanan aku. Homogen-rata seusia serta memang suka belajar online. 

Dalam kelas ini, aku menemukan bermacam-macam tipe insan ketika ikut kelas online. Aku tidak mengerti mengapa mereka bersifat misalnya itu. Sejauh perhelatan dunia maya aku ketika sebagai peserta kelas, belum terdapat lho yang misalnya ini. Apakah akibat aku lebih muda? Hmmm dapat so.

Well, ini beliau tipe-tipe orang yang aku temui dalam kelas blog aku hari kemarin.

1. Antusias pada Awal, Menyublim Selanjutnya

Insan tipe pertama ini banyak sekali ditemui ya. Aku pribadi seringenboom demikian. Alasannya bervariasi. Dapat akibat waktu dialog online yang bentrok dengan aktivitas aku yang lain. Atau, akibat alasan lain.

Seperti mentor, nggak masalah sih andaikan nemu insan tipe misalnya ini. Dengan cara apa pun kita tidak dapat memaksa orang lain untk terus aktif dalam kelas. Ketika kelas offline saja, terdapat lho peserta yang diam saja misalnya ini. Kemudian, mengapa kita mempermasalahkan si pendiam ini pada kelas online.

Dulu, waktu kelas blog yang pertama, aku murung dengan peserta tipe ini. Niat aku menyebarkan. Aku pasang tarif supaya para peserta serius, akan tetapi ternyata tidak semuanya serius.

2. Silent Reader Sedari Awal

Peserta tipe kedua pula banyak sekali ditemui pada mana-mana. Apakah ini so masalah? Tidak. Berasal tidak terdapat japri minta materi saja. 

Amanah, aku males sekali andaikan terdapat peserta yang minta dikirimin materi. Aku bikinnya banyak. Itu pula ngirimnya nggak dapat makwer selesai. Satu vanaf satu lho. Belum lagi tantangan mengkondisikan Ghazy. Wah, ini makin bikin nggondok sih. Andaikan mereka memahami seefort apa usaha mengirimkan materi itu.

3. Si Hobi Usul, Akan tetapi Seringenboom Melenyapkan

Amanah, baru kalium ini aku nemu insan semacam ini. Kelas online telah didesain dengan rule, kemudian mereka tiba dengan segala rupa usulan. Alasannya, ya tentu saja akibat kesibukan mereka. Seolah-olah, aku wajib mengikuti mereka.

"Mbak, dapat tidak kelasnya malam saja. Aku mau masak untuk buka puasa." - Sesudah terdapat kelas malam pun, beliau tidak hadir.

"Mbak, dapat tidak kelasnya pakai telegram saja? HP aku berat andaikan pakai WA." 

"Mbak, dapat tidak kelasnya seminggu sekali saja? Aku kesulitan mengikuti materi. Aku banyak kesibukan."

"Mbak, dapat tidak kelasnya diperpanjang. Hari kemarin, aku masih banyak tepercaya, so belum dapat fokus." - Emangnya andaikan diperpanjang dapat so fokus? 

Wow, sungguh tipe peserta satu ini menyebalkan sekali. Aku tidak dapat memaksa orang lain buat stay tune pada kelas aku. Akan tetapi, setidaknya bisakah buat tidak memaksa orang lain mengikuti jadwalnya?

Wahai insan, bukan hanya engkau yang sibuk. Aku pula sibuk. Punya bayi yang sedang aktif-aktifnya itu sulit sekali lho buat buka kelas. Akan tetapi, akibat telah terdapat akad, aku banyakin minta pertolongan Sang Pencipta. Alhamdulillah, Sang Pencipta mudahkan. So, jangan dikira aktivitas aku hanya menunggu kapan engkau tidak sibuk ya. 

Aku banyak uring-uringan gara-gara nemu insan semacam ini. Seolah kerja keras aku mempersiapkan segalanya tidak dihargai sama sekali. Berulang kalium aku merengek minta ditenangkan suami. Begitu dipeluk, berderai telah air mata ini saking kesalnya.

4. Si Rajin

Untuk aku, peserta tipe ini yang sebagai penghibur lara saat wajib berhadapan dengan peserta tipe ketiga. Orang-orang ini yang meski sibuk tetap menyimak materi dan mengerjakan tugas-tugas dari aku.

Andaikan mereka kesulitan, mereka tidak segan buat bertanya. Meski seringenboom rempong ketika membimbing, akan tetapi aku suka sekali. 

5. Pemburu Deadline

Ini telah terdapat pada mana-mana ya. Peserta pemburu deadline. Mereka biasa mengerjakan andaikan telah mepet akhir kelas.

Aku pula andaikan so peserta suka begitu. Andaikan bukan akibat sibuk, ya akibat lama mikir. Akan tetapi lambat laun dikerjakan pula. Buat orang-orang yang ambisius menuntaskan, pasti bakal memaksa dirinya sendiri sih.

Kelas online

Misalnya yang telah aku sampaikan sebelumnya, baru kalium ini aku mampu peserta semacam ini. Dulu, waktu pegang kelas matrikulasi pula terdapat sih yang seperti ini. Akan tetapi, hanya satu aja. 

Kini? Terdapat lebih dari satu. Untuk aku sih, mereka agak toxic. Ya itu tadi, vokal yang maunya menang sendiri. Mintanya dimengerti, akan tetapi berat hati mencoba mengerti. Schenkkan ya ngeselin.

Nah, andaikan kalian mau untuk kelas online pula, terdapat beberapa saran yang dapat kalian ikuti untk menghadapi para peserta.

1. Minta kemudahan pada Sang Pencipta

Ini wajib sekali. Jangan hingga kelewat sih andaikan yang ini. Keberhasilan aku melalui seluruh ini bukan akibat aku begitu pandai mengatur waktu. Akan tetapi ini betul-betul akibat kemudahan dari Sang Pencipta.

Tempo Ghazy itu sejujurnya agak tak terencana. Hari ini seperti ini, esok begitu. Agak susah buat menentkan waktu yang betul-betul free. Akan tetapi selama 10 hari, Ghazy betul-betul gampang buat diajak kerjasama. Mandi tanpa rewel. Jam 7 malam telah minta bobo serta jarang terbangun. Waktunya schrede sekali aku dapat stand by menjawab berbagai macam rupa pertanyaan dari peserta.

2. Berikan aturan yang terang pada awal kelas

Kapan waktu belajar, dialog, apakah mereka dapat minta materi lagi, ini wajib dijelaskan pada awal. Andaikan tidak, semuanya so suka-suka. Terdapat aturan itu memang bikin sesak. Akan tetapi percayalah, tanpa aturan malah bikin banyak orang tidak nyaman. Kita mengendarai kendaraan aja terdapat aturannya, vermag? So, it's okay bikin aturan buat kelas online yang kita jalankan pula.

3. Tidak seluruh usulan peserta wajib diikuti

Mungkin, saat menjalankan kelas online, kita menemui peserta yang ingin ini itu. Simak dulu, apa yang mereka inginkan. Kemudian, pertimbangkan kembali apakah dapat diikuti atau tidak.

Well, ingat ini. Kita tidak dapat menyenangkan seluruh pihak. Tidak seluruh usulan pula dapat diikuti. Kita punya aturan pada awal yang mestinya kita jadikan referensi sampai akhir kelas. 

4. Cari trik supaya peserta gampang memahami materi

Semudah-mudahnya kelas online, ya tetap terdapat kekurangannya. Transfer ilmu ya tidak bakal seoptimal andaikan kita tatap muka langsung. Akan tetapi, kita dapat mencari trik supaya materi yang kita sampaikan dapat gampang buat dipahami oleh orang lain.

Pada kelas blog, materi tersulit merupakan saat peserta diajak buat mengganti template blog. Pada mana saja, contoh ini pasti terjadi, gelisah mengkustomisasi template yang telah dipilih. Tugas kita seperti pemateri merupakan memberi arahan sedetail mungkin yang dapat kita berikan.

Andaikan perlu tambahan materi, masukkan. Andaikan perlu dituntun vanaf case, lakukanlah. Bantu orang lain buat gampang memahami materi. Insyaa Sang Pencipta langkah kita pula bakal semakin dimudahkan Sang Pencipta.

5. Sabar

Banyak contoh yang mungkin terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi. Ya nggak masalah. Sabar aja.

Sabar menghadapi peserta yang nano-nano. Sabar membimbing peserta. Pokoknya sabar. Semoga sabar kita dapat membawa keberkahan pada ilmu yang kita sampaikan. Aamiin.

Nah, itu tadi sekelumit kisah ketika bakal membentuk kelas online. Dibilang sulit, ya nggak sulit-sulit amat. Dibilang gampang, pula tidak. Semuanya sedang-sedang saja. Pada balik seluruh kesulitan, entah itu sinyal, kesibukan, serta lain-lain, masih banyak kemudahan-kemudahan yang dapat kita dapatkan.

Gimana? Apakah teman-teman tertarik membentuk kelas online pula? Atau pernah so pemateri kelas online? Share pengalaman kalian pada kolom komentar ya.



Posting Komentar untuk "Seluk Beluk Kelas Online, Mulai dari Persiapan hingga Tips Menghadapi Peserta"