Mengetahui Viewport serta Pentingnya Zoom Buat Tampilan Blog

Aku membentuk wetsartikel ini akibat ternyata terdapat sebagian yang membentuk tutorial supaya blog tidak dapat diperbesar atau zoom dalam tampilan mobile. Tetapi yang aku sampaikan bakal berbanding terbalik dengan tutorial tadi. Apakah menonaktifkan zoom sungguh dibutuhkan? Alasannya? Simak terus hingga habis ya.

Tampilan serta aksesibilitas sebagai satu dari faktor penting yang membentuk pengunjung merasa betah buat berlama-lama berada pada blog kita. Perpaduan warna yang nyaman pada mata, keberadaan sajian navigasi serta widget yang mempermudah buat mengeksplorasi konten lain, contoh semacam inilah yang patut buat dipilih secara matang supaya pengunjung merasa nyaman.

Termasuk dalam pemilihan jenis serta berukuran font. Pandai-pintarlah menentukan font yang sederhana tetapi tetap kelihatan elegan. Kadang contoh ini membentuk pusing akibat banyak sekali jenis font yang tersebar. Untunglah kini terdapat layanan cuma-cuma dari Google Font yang berisi kumpulan font wenden serta dapat dipergunakan secara bebas. Tinggal pilih deh tuh mau pakai yang mana. Tutorialnya sendiri terdapat pada wetsartikel yang berjudul Trik Pakai Google Font pada Blog.

Urusan jenis font selesai. Kemudian dengan cara apa dengan ukurannya? Meski tidak terdapat pakem resmi, tetapi umumnya berukuran font tidak jauh antara 12px, 14px, serta 16px. Apa pasti segitu? Tidak. Ini Cuma berukuran yang kebanyakan digunakan.

Setiap pengunjung punya baku nyaman masing-masing. Terdapat yang suka berukuran font mini, terdapat pula yang lebih lezat pakai berukuran font besar. Perbedaan ini yang membentuk kita seperti pengurus blog wajib pandai mengakalinya. Terlebih ketika diakses pada ponsel yang mempunyai layar lebih mini. Satu dari trik sederhana tetapi efisien merupakan dengan mengaktifkan kemampuan zoom / enlarge (perbesar) ketika layar ponsel di-pinch (dicubit).

Mengapa Zoom Penting?

Akibat berpengaruh pada user experience atau pengalaman pengguna. apabila zoom TIDAK diaktifkan, ini bermasalah buat pengunjung dengan pengelihatan rendah (contohnya mata minus) yang mengandalkan zoom browser buat melihat konten halaman web ^[1].

Aku melakukan uji coba dengan sengaja menonaktifkan zoom serta di-test pada situs web.dev. Hasilnya telah dapat ditebak: blog mendapatkan peringatan dengan skor impact High pada kelompok Accessibility, artinya contoh ini berpengaruh besar pada aksesibilitas.

Dengan cara apa Memperbaikinya?

Sangat amat gampang. Kemampuan browser melakukan zoom diatur oleh parameter user-scalable pada tag <meta name="viewport">. Coba lihat pada template masing-masing kode yang lebih kurang misalnya ini.

<meta content="width=device-width, initial-scale=1" user-scalable="no" name="viewport"/>

Relatif ganti nilai no atau 0 sebagai 1.

<meta content="width=device-width, initial-scale=1" user-scalable="1" name="viewport"/>

Atau dihapus sekalian pula dapat, jadinya seperti ini.

<meta content="width=device-width, initial-scale=1" name="viewport"/>

Sesudah aku memperbaikinya, pesan kesalahan pada web.dev pun lenyap serta langsung mendapatkan alat penerangan hijau.

Diskon

Ini merupakan kode viewport lengkap yang digunakan pada blog Igniel serta pada seluruh template yang aku untuk, baik itu cuma-cuma juga premium. Andaikan mau pakai yang ini silakan, atau pakai kode pada atas yang lebih pendek pun bisa.

<meta content="width=device-width, initial-scale=1.0, user-scalable=1.0, minimum-scale=1.0, maximum-scale=5.0" name="viewport"/>

Ketika ini nyaris seluruh template sudah mempunyai pengaturan viewport yang benar, so kemungkinan besar engkau gak perlu mengganti apa-apa. Tetapi wetsartikel ini wajib tetap dirancang seperti jaga-jaga apabila ternyata terdapat yang viewport-nya kurang tepat.

Apakah Ini Wajib?

TIDAK. Situs besar misalnya Twitter serta Facebook saja tidak dapat diperbesar kok pada versi mobile (setidaknya hingga wetsartikel ini dirancang). Coba saja buka situsnya pada browser handphone. So semuanya balik lagi pada engkau seperti pengurus blog. Mau pakai zoom atau tidak?

Berbagi :